Viral Medsos

Reaksi Fadli Zon Tanggapi 2 Pemuda Ditangkap Unggah Celoteh Gus Dur Soal 'Polisi Baik'

Fadli Zon menyebut penangkapan kedua pemuda yang mengunggah celotehan Gus Dur soal 'polisi baik' menjadi bukti pudarnya demokrasi di Nusantara.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memimpin rapat gabungan Komisi I dan Komisi III di Ruang Rapat Badan Anggaran, Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016). Rapat gabungan tersebut membahas penanggulangan terorisme, pemberian amnesti dan kebijakan bebas visa. 

TRI BUN-MEDAN.com -  Aksi penangkapan Ismail Ahmad dan Riman Iosen, warga Kepulauan Sula, Muluku Utara oleh pihak Polres Kepulauan Sula lantaran mengunggah celotehan Gus Dur menarik perhatian masyarakat.

Termasuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Fadli Zon menyebut penangkapan kedua pemuda yang mengunggah celotehan Gus Dur soal 'polisi baik' menjadi bukti pudarnya demokrasi di Nusantara.

Hal tersebut diungkapkan Fadli Zon lewat akun twitternya @fadlizon; pada Rabu (17/6/2020).

Dalam postingannya, sikap yang ditunjukkan institusi Polri menunjukkan otoriterianisme sebagai lembaga negara.

"Inilah salah satu contoh menunjukkan kita makin jauh dr demokrasi n mendekati otoritarianisme," tulis Fadli Zon.

"Mengutip Gus Dur saja bisa urusan dg polisi. Kok masih berani bilang negara demokrasi," tambahnya.

Rachland Nashidik Pertanyakan Aksi Polisi

Kekecewaan serupa juga disampaikan oleh politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik.

Dirinya mempertanyakan penangkapan Ismail Ahmad dan Riman Iosen, warga Kepulauan Sula, Muluku Utara oleh pihak Polres Kepulauan Sula.

Keduanya diamankan karena mengunggah celotehan Presiden Republik Indonesia keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur soal polisi jujur di Indonesia.

Dalam sebuah artikel yang dibagikannya, keduanya ditangkap karena diduga melakukan pencemaran nama baik Polri.

Keduanya pun diminta meminta maaf depan Wakapolres Kepulauan Sula, Kompol Arifin La Ode burry, KBO Reskrim Abd Rahim Umaternate, Paur Humas Brika Suwandi Sangadji dan sejumlah awak media di Mapolres Kepulauan Sula.

Keduanya berjanji tidak akan lagi mengulangi perbuatannya.

Hal tersebut pun disesalkan Rachland.

Halaman
123
Sumber: Warta kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved