Polisi Ikut Cari Makhluk Misterius Pengisap Darah Ternak, Bupati Taput Bikin Sayembara Rp 10 Juta
Kasubbag Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbingbing mengamini adanya peristiwa menggegerkan yang membunuh ratusan ekor ternak warga
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
"Atas kejadian tersebut, kita sudah melakukan koordinasi dengan BKSDA, agar melakukan penelitian tersebut. Karena dengan matinya ternak tersebut kuat dugaan bukan perbuatan manusia, maka selaku ahli dalam hal ini adalah BKSDA. Kita serahkan dulu penelitiannya kepada mereka, dan sejauh ini kita masih menunggu hasilnya," terangnya.
Saat ini, masyarakat setempat dibantu kepala desa serta pihak Kecamatan Siborongborong melakukan ronda malam untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Warga pun penasaran tentang makhluk tersebut.
Sementara itu, Bupati Taput Nikson Nababan berjanji akan memberikan hadiah uang tunai Rp 10 juta kepada siapa saja yang mampu menangkap makhluk misterius pengisap darah yang menyerang ratusan ternak warga Pargompulan, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong.
Bupati Taput mengatakan, hadiah diberikan bagi perseorangan maupun tim yang berhasil menangkap makhluk tersebut, hidup atau mati.
Terkait peristiwa itu, Nikson Nababan mengaku prihatin terutama bagi warga yang mengalami kerugian materil atas peristiwa tersebut.
Lanjutnya, Pemkab Taput belum bisa memberikan semacam kompensasi atau ganti rugi kepada warga, sebelum diketahui penyebab pasti apa sebenarnya yang terjadi di desa tersebut.
Kepala Desa Pohan Tonga, Walben Siahaan, mengatakan peristiwa tersebut sudah terjadi sejak beberapa hari belakangan.
“Sudah ratusan ternak yang mati. Ada ayam, bebek dan babi. Herannya makhluk misterius itu hanya mengisap darah, namun tidak memakan bangkainya. Sampai saat ini kita masih berusaha mencari keberadaannya,” katanya.
Sejumlah warga pemilik ternak yang mati juga mengungkapkan kegelisahannya atas peristiwa itu.
Makhluk misterius itu diduga tidak mengenal waktu siang atau malam hari menyerang ternak mereka.
Saut Simanjuntak yang mengalami kerugian paling banyak mengaku sudah kehilangan lebih dari 200 ekor ayam.
Belum lagi bebek dan belakangan ternak babinya juga tak luput dari serangan makhluk misterius tersebut.
“Kalau soal kerugian materi, sudah pasti banyaklah. Ayam saya saja sudah lebih dari 200 ekor yang mati, bebek juga banyak. Herannya lagi ternak babi pun ikut mati,” ungkapnya dan berharap masalah itu bisa segera teratasi.
Warga Memburu hingga ke Hutan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/olah-tkp-ternak-mati-misterius.jpg)