Prarekonstruksi Ayah Bunuh 2 Anak Tiri
Fathuljanah Tegas Minta Suaminya Dihukum Mati, Beber Chat Via Messenger soal Pembunuhan 2 Anaknya
Ia membeberkan bahwa dirinya sempat minta cerai setelah sang suami nyaris melakukan pembunuhan terhadap dirinya.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Fathuljanah, ibu kandung IF (10) dan RA (5) yang dibunuh oleh ayah tirinya, meminta pihak kepolisian agar memberikan hukuman maksimal bagi tersangka Rahmadsyah, yang notabene adalah suaminya.
"Aku minta sama polisi, supaya dia (tersangka) dihukum mati, seperti anak saya. Ditembak mati, kayak mana dibuat sama anakku mati, kek gitulah dibuat sama dia. Aku mau hukuman mati untuk dia," ujar Fathuljanah (30), ibu bocah saat ditemui di rumah duka pada Senin (22/6/2020).
Dia tak menampik bahwa suaminya tersebut, memang sudah beberapa kali berperilaku kasar.
Fathuljanah bahkan dua kali nyaris tewas di tangan suaminya tersebut.
Ia membeberkan bahwa dirinya sempat minta cerai setelah sang suami nyaris melakukan pembunuhan terhadap dirinya.
"Aku kemarin ingin bercerai, tapi aku dijumpainya dan minta maaf. Ya udah, aku pikir mau berubah, saya maafin lah dia. Ternyata, makin parah, itupun kejadiannya bulan Januari tahun 2020," sambungnya.
Menurut Fathuljanah, suaminya sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.
“Dia kernet bangunan gitu. Ada dulu kerjanya buat-buat kaca dan jendela gitu, furniture gitu untuk kantor-kantor," sambungnya.
• MULAI HARI INI Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Medan, PLN Minta Maaf, Berikut Wilayahnya
• LAGI, Melonjak 20 Kasus Baru Positif Covid-19 di Sumut, Total Tembus 1.115 Orang, Meninggal 74
Sebelum penemuan jenazah kedua korban, Fathuljanah menuturkan sempat curiga terhadap korban.
Pasalnya, pelaku tidak berani menatap mata istrinya saat ditanyai keberadaan IF dan RA.
"Kalau saya pertama kali curiga sama dia, yaitu saat dia enggak berani menatap mata saya, itu saja. Curiga kali pas hari Sabtu (20/6/2020) itu," lanjutnya.
"Gak mau bicara, diam, enggak mau makan. Sempat makan siang Sabtu, itu terakhir. Kusediakan makan dia, dia cuma jawab iya. Lalu saya pergi kerja, kira-kira pukul 13.00 WIB," sambungnya.
Pada Sabtu (20/6/2020), pelaku tidak menunjukkan batang hidungnya lagi di rumah yang mereka tumpangi di Jalan Brigjen Katamso Lingkungan I, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.
"Pulang saya Sabtu atau malam minggu itu, dia enggak pulang. Mungkin udah ketakutan aja itu, dia ngakunya di Sungai Mati, di warnet, enggak lama, dia minta jumpa sama saya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Fathuljanah mengetahui bahwa anaknya sudah dibunuh melaui pesan yang dikirimkan via messenger Facebook.