Pemakaman Anak Dibunuh Ayah di Medan
Ibu Dua Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Tiri Hanya Terdiam di Dekat Jasad Kedua Anaknya
Selain Fathuljanah, Dian, adik Fathuljanah juga menyampaikan bahwa pelaku pembunuhan tersebut di luar nalar.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Ibu dua anak yang diduga telah dibunuh ayah tirinya, Fathuljanan hanya sanggup merenung di dekat jasad kedua anaknya, Senin (22/6/2020).
Bukan hanya Fathuljanah, sejumlah anggota keluarganya juga sedang berada di sampingnya juga merenung sembari menatap dengan penuh isak tangis jasad kedua korban tersebut.
Pertama sekali, dia yang memberikan kabar kepada keluarga bahwa jasad kedua bocah tersebut sudah mendekat ke rumah duka.
Sambil tergesa-gesa, dia mendekat ke rumah duka dan sampaikan berita agar kedua anaknya segera dimandikan.
• TERIAKAN DAJAL Bergema, Ratusan Warga Minta Ayah Tiri Pelaku Pembunuh Dua Anak Dihukum Mati
"Sudah, sudah mau nyampe," ujar Fathuljanah (32) dengan tergesa-gesa menuju rumah duka di Jalan Brigjend Katamso, Gang Satria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun dan berada di pinggir sungai pada Senin (22/6/2020).
Bukan hanya Fathuljanah yang menangis, sejumlah anggota keluarga pun ikut bersedih.
Setiap orang yang berada di sekitar areal rumah duka kecewa dan marah sebab seorang ayah tega membunuh kedua anaknya.
Selain Fathuljanah, Dian, adik Fathuljanah juga menyampaikan bahwa pelaku pembunuhan tersebut di luar nalar.
"Kita enggak bisa mikirkannya, kok setega itu sih orangnya," ujar Dian (20), adik Fathuljanah yang juga pengasuh kedua bocah tersebut saat keduanya di rumah kakeknya.
Fathuljanah, yang mengenakan jilbab dan baju berwarna kuning hanya terdiam dan sesekali menjawab pertanyaan keluarga yang menanyainya.
• VIDEO Detik-detik Ibu Korban Dapat Pesan Mengejutkan, Dua Anaknya Dibunuh Suami Tercinta
"Anakku ini bijak, yang ini, yang pertama dapat yang ini (menunjuk bocah yang paling besar), dan dua jam kemudian, ini baru dapat (anak yang paling kecil), hampir dua jam baru dapat," sambungnya.
Pantauan Tri bun, warga tetap memadati areal rumah duka. Warga harus bergantian masuk ke dalam rumah agar warga bisa melihat kedua jasad bocah tersebut.
"Akupun enggak tahu kenapa dia tega," pungkas Fathuljanah. (cr3/tri bun-medan-com)
