Napi Kasus Pembunuhan Bikin Profesor Geleng Kepala, Pecahkan Soal Matematika Kuno dalam Penjara
INILAH Christopher Havens (40), napi pembunuhan yang sukses memecahkan soal matematika kuno yang sudah ada sejak abad ke 3 Sebelum Masehi.
Beberapa waktu kemudian, Umberto Cerruti di Turin menerima jawabannya yang dikirim lewat pos.
Isinya kertas sepanjang 120 sentimeter yang ditulisi rumus matematika panjang.
Cerruti mula-mula memasukkan rumus itu ke dalam komputernya, untuk mengecek apakah yang dikirim narapidana itu benar.
Hasilnya: Havens memecahkan soal matematik rumit itu dengan benar.
Profesor matematika dari Turin itu kemudian mengundang Christopher Havens untuk membantunya memecahkan masalah matematika kuno, yang sudah bertahun-tahun dicoba Cerruti untuk mencari solusinya.
Misteri kuno terpecahkan
Christopher Havens dengan hanya menggunakan bolpen dan kertas, mengulik soal matematika kuno bilangan pecahan berkelanjutan, dimana pakar matematika Yunani kuno, Euclid dari abad ke 3 Sebelum Masehi juga telah memeras otaknya untuk memecahkan soal ini.
Sebagai penjelasan sederhana, pecahan berkelanjutan adalah pecahan campuran, dimana pembaginya juga berbentuk pecahan campuran, dan struktur ini terus berlanjut hingga tak terbatas. Dengan begitu pecahannya terus berhubungan.
Pecahan berkelanjutan biasanya digunakan dalam aritmatika rumit, untuk mencari pendekatan solusi masalah dengan hasil kalkulasi yang sulit. Teori bilangan ini antara lain digunakan dalam kriptografi modern, yang dewasa ini sangat penting dalam bidang perbankan, keuangan dan komunikasi militer.
Kejutan berikutnya: Christopher Havens berhasil memecahkan soal matematika yang sudah ada sejak jaman kuno itu. Untuk pertama kalinya juga berhasil menemukan beberapa keteraturan dan pendekatan pada kelas bilangan yang besar.
Cerruti membantu Christopher Havens untuk memformulasikan pembuktian solusi problem matematika kuno itu dalam bentuk ilmiah yang benar.
Pada bulan Januari 2020 karya itu dipublikasikan dalam jurnal Research in Number Theory.
Menularkan antusiasme di penjara
Ini menjadi sebuah pencapaian besar bagi narapidana kasus pembunuhan di Seattle itu. Selain berhasil memecahkan problem matematika kuno, Christopher Havens juga mampu menginspirasi sesama narapidana untuk mengikuti jejaknya, dan resmi membentuk klub matematika di penjara.
Tidak hanya itu, Christopher Havens bersama 14 narapidana lain dalam klubnya merayakan Pi-Day pada 14 Maret lalu untuk memperingati konstanta matematika yang terkenal Pi berupa bilangan 3,14. Peringatan tahunan itu dirayakan secara istimewa, di balik terali besi.