Update Covid19 Sumut 24 Juni 2020

Virus Corona Sudah Sampai ke Pulau Nias, Kini Ada Kasus Positif dan PDP Covid-19

Sejak pandemi virus corona mulai mewabah di Sumut bulan Maret lalu, Pulau Nias merupakan salah satu wilayah yang cukup lama tercatat nihil kasus Covid

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
Sreenshoot youtube humas Permprov Sumut/Maurits
Juru bicara Satuan Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejak pandemi virus corona mulai mewabah di Sumut bulan Maret lalu, Pulau Nias merupakan salah satu wilayah yang cukup lama tercatat nihil atau zero kasus covid-19.

Lima kabupaten/kota di Kepulauan yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera, dan secara administratif masuk wilayah Provinsi Sumatera Utara, ini cukup lama berstatus zona hijau.

Namun saat ini, dua kabupaten/kota di Pulau Nias tercatat sudah ada kasus terkait Covid-19.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Rabu (24/6/2020) siang, di Kota Gunung Sitoli tercatat sudah ada 1 kasus pasien positif.

Sedangkan untuk Kabupaten Nias Utara tercatat ada 1 orang warganya yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) covid-19.

Seorang Nelayan Korban Kapal Tenggelam di Nias Ditemukan Dalam Keadaan Hidup, 8 Lainnya Masih Dicari

Dengan adanya 1 kasus positif maka Kota Gunung Sitoli tak lagi murni zona hijau namun sudah masuk kategori zona kuning penyebaran covid-19.

Sementara itu kabupaten Nias Utara meski ada 1 warga PDP namun belum tercatat ada kasus positif dan masih masuk dalam zona hijau.

Sedangkan wilayah lainnya yang masih zero covid di Kepulauan Nias adalah Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, dan Nias Selatan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah mengatakan, pihaknya terus bekerja untuk menekan angka paparan virus corona di Sumut.

"Salah satunya sesuai data zonasi warna yang ada. Seperti memprioritaskan zona merah menjadi oranye, zona oranye dikontrol sehingga jadi kuning, dan zona hijau dipertahankan agar tidak menjadi zona kuning atau oranye," ujarnya.

Perjalanan Cinta Zumi Zola, Batal Nikah dengan Ayu Dewi Hingga Digugat Cerai Istri saat Dipenjara

Lebih lanjut dr Aris mengatakan masih banyak warga masyarakat Sumut yang belum tertib dalam menerapkan physical distancing sebagai salah satu protokol kesehatan dalam mencegah penularan covid-19.

Karena itu, mewakili GTPP Covid-19 Sumut, dia tak bosan mengimbau bahwa physical distancing sangat penting dalam menjaga jarak interaksi agar mencegah terjadinya paparan virus corona.

"Meskipun sebagian besar sudah kami lihat menggunakan masker, tetapi sekali lagi physical distancing adalah sesuatu yang sangat perlu. Inilah yang harus jadi perhatian bersama, karena kita tidak mungkin secara partial dan sepotong-sepotong dal melakukan pendekatan dalam pengendalian penyakit ini. Dibutuhkan kerja sama dan disiplin," pungkasnya.

(Can/Tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved