Ketua PDIP Japorman Mengundurkan Diri
Ini 4 Alasan Ketua PDIP Sumut Japorman Saragih Mundur, Mulai Faktor Keluarga hingga Bisnis
Politikus senior Sumatera Utara (Sumut), Japorman Saragih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Sumut.
Penulis: Satia | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Politikus senior Sumatera Utara (Sumut) Japorman Saragih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Sumut.
Ia mengaku, pengunduran diri ini sebenarnya sudah dilayangkannya sejak enam bulan lalu, kepada DPP Partai.
Japorman menampik bahwa pengunduran diri ini ada kaitannya dengan status dirinya sebagai tersangka kasus suap mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.
Setidaknya ada empat alasan yang ia pertimbangkan sebelum memutuskan mundur dari jabatan parpol pemenang Pemilu 2019 ini.
Alasan pertama karena sakit yang dideritanya. Namun, Japorman tidak menjelaskan sakit apa yang dialaminya, sehingga singgasana partai banteng dilepaskan begitu saja.
"Saya mundur karena soal kesehatan," ucapnya melalui sambungan telepon genggam, Kamis (25/6/2020).
Selain masalah kesehatan, ia juga menyebut pengunduran diri ini untuk regenerasi pada tubuh partai berlambangkan banteng moncong putih tersebut.
"Artinya biar ada regenerasi lah," jelasnya.
Ia mengatakan, pengunduran diri ini sudah disetujui oleh DPP PDIP.
"Dua hari lalu, saya mendapatkan telepon dari pusat," ungkapnya.
Persetujuan pengunduran ini disampaikan langsung Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto kepada Japorman melalui jaringan telepon pada Selasa (23/5/2020).
Dalam kesempatan Rapat Harian DPD Partai, Japorman menyampaikan bahwa pengunduran dirinya tersebut disebabkan faktor ingin lebih dekat bersama keluarga, kesehatan, dan ingin fokus mengurusi usaha
"Kalau saya tidak mengundurkan diri tidak ada kesempatan saya untuk bisa berlama-lama bersama keluarga yang selama ini sering saya tinggal untuk urusan politik.
Faktor kesehatan juga menjadi alasan saya mundur dari jabatan partai.
Terkahir agar juga bisa fokus mengurusi usaha saya yang lama terbengkalai.
