Breaking News

Petani Medan Jalan Kaki ke Jakarta

Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Berangkatkan Ratusan Petani di Medan Jalan Kaki Menuju Istana Negara

Isak tangis keharuan mewarnai pelepasan ratusan petani dari Kota Medan menuju Istana Negara Jakarta, Kamis (25/6/2020) di Jalan Jamin Ginting, Medan.

Ia menegaskan, pihaknya melakukan aksi jalan kaki ini untuk bertemu Presiden Jokowi supaya turun tangan menyelesaikan konflik agraria yang merugikan rakyat kecil.

"Ini yang kemudian aksi jalan kaki dari Medan kami lakukan, intinya adalah untuk mencari keadilan untuk keberlangsungan hidup anak cucu," jelas Aris.

Teka-teki Makhluk Pengisap Darah di Taput, BBKSDA Sebut Musang, Imbau Warga Tidak Memburu ke Hutan

Sehari 83 Orang Tewas Disambar Petir di Bihar India, Setahun di Sini 430 Ribu Kasus Sambaran Petir

Seorang nenek usia 63 tahun, Sura Boru Sembiring, ikut dalam aksi jalan kaki petani dari Medan menuju Istana Negara di Jakarta, untuk menjumpai Presiden Joko Widodo, Kamis (25/6/2020).

Sura merupakan petani warga Dusun IV Namorumbe Julu, Kecamatan Kutalimbaru yang rumahnya ikut dirubuhkan di lahan tanah eks HGU PTPN II.

"Udah sudah beberapa kali dikompasi ladang kami, dikeluarkan dari rumah, terus dirobohkannya rumah kami di pinggir Sungai Rambe Sei Mencirim," tuturnya saat diwawancarai Tribun.

Ia menyebutkan bahwa dirinya nekat ikut pergi ke Jakarta karena tidak punya tempat tinggal lagi.

Sejak rumahnya dirubuhkan, Nenek Sura hingga kini hidup menumpang di kediaman adiknya.

"Karena sudah beberapa kali disiksa pemerintah kayak gini, berulang kali. Enggak tahan lagi aku makanya nekat pergi, ya ditahankan lah biar sampai ke Presiden. Sekarang saya numpang tinggal di rumah adik saya," ungkap Sura sambil mengunyah demban (daun sirih).

Raffi Ahmad Penuhi Permintaan Nagita Slavina Saat Ngidam, Sengaja ke Singapura untuk Beli Mi

Dulu Bayaran Nirina Zubir Rp 500 Juta, Artis Termahal tapi Belum Pernah Berperan Antogonis

Sura berharap Presiden Jokowi bisa membantu dirinya mendapatkan lagi lahan pertaniannya untuk bisa bercocok tanam dan menyambung hidup.

"Semoga Bapak Jokowi memberikan lahan untuk kami nanam tanaman supaya bisa kami makan," cetusnya.

Ia menyebutkan rumahnya dirobohkan oleh aparat tentara dan polisi.

"Yang sekarang ini yang gusur dari Brimob, Polda dan ada preman katanya disuruh orang PTPN II. Saya sudah 8 tahun tinggal di sana," pungkas Sura.

(vic/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved