Prakiraan Cuaca di Sumut
Selain Cuaca Ekstrem, BBMKG Medan Ingatkan Potensi Gelombang Laut Tinggi di Jalur Sibolga-Nias
Selain potensi curah hujan yang tinggi di sebagian wilayah Sumatera Utara, ada potensi gelombang tinggi selama beberapa hari ke depan.
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprediksi gelombang laut setinggi dua hingga empat meter berpotensi terjadi di kawasan Samudera Hindia khususnya pantai barat pulau Sumatera.
Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan mengatakan selain potensi curah hujan yang tinggi di sebagian wilayah Sumatera Utara, pihaknya juga mengingatkan adanya potensi gelombang tinggi selama beberapa hari ke depan.
"Kami melihat di Samudera Hindia terutama di Selat Mentawai yang menghubungkan antara Sibolga dan Nias. Menurut kami ini wilayah yang sangat rawan terjadinya gelombang tinggi berkisar 2-4 meter," ujarnya, Sabtu (27/6/2020).
• BMKG Wilayah I Medan Perkirakan Hujan Berintensitas Ringan Terjadi di Sumut
Edison menjelaskan, pola-pola tekanan rendah yang ada di wilayah pantai barat Sumatera turut mempengaruhi curah hujan sehingga menimbulkan potensi hujan dengan intensitas tinggi.
Begitu juga, pola tekanan rendah yang terjadi turut berpotensi menimbulkan gelombang laut tinggi.
Di seputaran kawasan pantai barat Sumatera tersebut, kata Edison, BMKG mendeteksi adanya pola tekanan udara rendah hingga mencapai 1007 milibar.
Selain itu, pihaknya juga memantau dalam 2-3 hari terakhir ini muncul pola tekanan rendah akibat tingginya suhu permukaan laut di wilayah Samudera Hindia.
• Daerah-daerah Berpotensi Hujan Intensitas Tinggi di Wilayah Sumut, Penjelasan BBMKG Medan
"Akibat dari pola tekanan rendah ini, wilayah Sumut dari utara hingga selatan merupakan daerah konvergensi aktif. Artinya pertemuan massa udara atau angin, sehingga karena terjadi gerak vertikal menyebabkan proses pembentukan awan menjadi intensif," terangnya.
Dengan kondisi iklim dan cuaca tersebut, Edison mengingatkan perlunya kewaspadaan. Terutama bagi para nelayan, kemudian operator-operator kapal yang ada di wilayah tersebut.
"Ini juga perlu diperhatikan. Berharap untuk kapal-kapal kecil nelayan untuk sementara waktu untuk dilihat benar potensi dan kondisi cuacanya. Karena memang kondiai cuaca saat ini buruk," pungkasnya.(can/tri bun-medan.com)