Gandeng China dan Korsel, Vaksin Covid-19 Indonesia Dibanderol Rp 75 Ribu, Ini Progressnya
INDONESIA menggandeng dua perusahaan farmasi asing untuk mencari dan memproduksi vaksin Covid-19 yang akan tersedia pertengahan 2021.
INDONESIA menggandeng dua perusahaan farmasi asing untuk mencari dan memproduksi vaksin Covid-19 yang akan tersedia pertengahan 2021.
Ketua Konsorsium Penelitian dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Ali Ghufron Mukti, dalam telekonferensi pers, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/7/2020) menjelaskan, vaksin yang dikembangkan BUMN farmasi PT Bio Farma Tbk dan perusahaan bioteknologi asal China Sinovac Biotech, Ltd telah melewati fase uji klinis pertama dan akan memasuki fase kedua pada akhir Juni nanti.
Sementara itu, vaksin yang dikembangkan PT Kalbe Farma Tbk bekerjasama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc, sedang dalam proses uji klinis fase pertama di Korea Selatan sejak Juni lalu.
Uji klinis fase kedua rencananya akan digelar di Indonesia pada Agustus mendatang.
Vaksin yang sedang dikembangkan konsorsium nasional ditargetkan akan memasuki fase uji coba pra-klinik (preclinical trial) pada akhir 2020 nanti.
Vaksin yang dikembangkannya itu menggunakan platform vaksin protein rekombinan hasil proses cloning.
“Preclinical trial akan mulai pada akhir 2020, dan jika (ada) perpanjangan (waktu), mungkin pada awal 2021. Ini akan dilanjutkan oleh beberapa preclinical trial selanjutnya dalam tahun ini atau awal 2021,” ujar Ali seperti dilansir kompas.com.
Pihak konsorsium nasional mengembangkan vaksin dengan platform/metode protein rekombinan dengan menggunakan strain Covid-19 asal dari Indonesia.
Protein rekombinan ini dipilih, kata Ali, karena Indonesia sendiri sudah memiliki teknologinya sehingga tidak perlu lagi memproduksi lebih banyak virus.
Proses pengembangan vaksin lokal ini dilakukan bukan hanya untuk mencari apakah vaksin tersebut efektif, namun juga untuk memastikan vaksin ini aman dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
“Diperkirakan hasilnya untuk orang Indonesia sendiri akan ditemukan pada pertengahan 2021,” imbuhnya.
Ali memperkirakan harga vaksin Covid-19 yang diperkirakan tersedia awal 2021 bakal terjangkau, hanya Rp 75.000.
“Jika harga vaksinnya sekitar USD5 atau Rp75.000, maka kita butuh setidaknya Rp26,4 triliun,” ujar Ali.
Pihaknya menjelaskan, perkiraan biaya tersebut dihitung berdasarkan rumus atau formula viro yang akan menghitung berapa orang yang perlu divaksin.
Dengan formula tersebut, dibuat perhitungan bahwa satu orang dapat menularkan virus sampai ke tiga orang.