New Normal di Sumut Diharap Bisa Datangkan Turis
Sumatera Utara turut bersiap menghadapi kenormalan baru, yang drafnya sudah diserahkan ke Kemenkes
Penulis: Satia | Editor: Array A Argus
Ia mengatakan, pelaku wisata hingga pemegang kepentingan sudah harus menjual wisata luar ruangan.
Hal tersebut dilakukan guna menjaga kerumunan.
"Kita juga harus menitikberatkan kepada wisatawan agar datang ke dalam grup kecil maupun sendiri-sendiri, agar tidak menyebabkan penularan Covid-19 yang semakin meningkat pada saat new normal," ujar Ria.
Selain itu, inovasi pariwisata juga bisa dilakukan pada saat pandemi.
Misalnya dengan pengembangan tur virtual dengan tarif tertentu.
Penggunaan transaksi non tunai pun harus digalakkan.
• BREAKING NEWS: Sebaran Terbaru Virus Corona di Medan, Kini Tercatat 1.094 Kasus Positif Covid-19
"Kita harus memperkuat tur virtual, bagaimana berwisata dengan cara virtual tapi membayar sehingga bisa melihat Danau Toba.
Jadi potensi Danau Toba ini tetap bisa dipromosikan dengan kebiasaan baru," kata Ria.
Ia mengatakan, saat ini Sumut sedang dalam masa transisi.
Sudah ada beberapa destinasi yang dibuka. Ada 30% destinasi kawasan Danau Toba yang sudah diuji coba dibuka.
Namun perubahan kebiasaan perlu dilakukan.
• Bupati Tobasa dan Direktur BPODT Datangi Polda Sumut, Bahas Lahan Bermasalah di Tobasa
"Setelah new normal, tentu pasti ada perubahan kebiasaan.
Tidak bisa lagi sama dengan yang lalu, destinasi dibuka tapi dengan kebiasaan yang baru," kata Ria.
Sementara itu, Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat mengatakan menjelang New Normal, sudah ada beberapa tempat wisata yang dibuka.
Di antaranya wisata alam Hutaginjang pada 28 Juni dan wisata Salib Kasih sejak 7 Juni, namun dengan tetap menjalankan prinsip protokol kesehatan.
"Dalam menyambut new normal ini, Bandara Silangit sudah dibuka sejak awal Juni dan sudah melayani penerbangan satu hari satu kali penerbangan setiap hari," ungkap Sarlandy.