Update Covid19 Sumut 4 Juli 2020
Beda KKN-PPM Mahasiswa USU Tahun 2020, Dilakukan Secara Online
Seluruh kegiatan KKN tahun ini semuanya dilakukan secara daring. Kita belum mengizinkan mahasiswa untuk pergi ke lokasi KKN
TRI BUN-MEDAN.com
Universitas Sumatra Utara mengadakan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang dilakukan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan oleh Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu.
Dikatakannya, KKN-PPM 2020 digelar secara daring. Di mana para peserta yang menjadi peserta KKN akan melakukannya di daerah domisili mahasiswa masing-masing.
Hal ini dilakukan agar tetap menerapkan protokol kesahatan covid-19.
"Seluruh kegiatan KKN tahun ini semuanya dilakukan secara daring. Kita belum mengizinkan mahasiswa untuk pergi ke lokasi KKN sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud tentang pembelajaran jarak jauh dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19," ujarnya.
Rektor mengatakan bahwa kegiatan KKN-PPM merupakan bagian dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Universitas Sumatra Utara.
"KKN ini merupakan mata kuliah yang sangat penting bagi mahasiswa sebelum lulus menjadi sarjana. Keberadaannya sangat diperlukan dalam membentuk karakter seorang lulusan sarjana yang kelak akan terjun di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) USU Prof Tulus memaparkan jumlah peserta KKN pada tahun ini sebanyak 1.341 orang. Yang tersebar di sebanyak 16 Kabupaten/Kota di sebanyak 90 Desa di bawah bimbingan 90 dosen pembimbing.
"Pada KKN tahun ini program kerja yang disusun mahasiswa adalah berdasarkan dengan canangan Menteri mengenai kampus merdeka untuk desa. Di mana kita telah masuk ke dalam forum Perguruan Tinggi untuk Desa (pertides)," katanya.
Diterangkan Prof Tulus, KKN tidak hanya mendukung kinerja bidang Pengabdian Masyarakat tapi juga mendukung kinerja bidang kemahasiswaan.
Pihaknya juga baru saja selesai melakukan input data kinerja Pengabdian Masyarakat yang nilainya menjadi komponen dalam penilaian pemeringkatan Perguruan Tinggi.
"Alhamdulillah kami telah mengupayakan semaksimal mungkin data pengabdian masyarakat untuk dapat mempertahankan ranking nasional. Di mana tahun lalu USU berada pada urutan ke 7 nasional," tutupnya.
Terpisah, SL seorang mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat mengatakan bahwa dirinya bersyukur bisa melakukan KKN di daerah tempat tinggalnya.
"Saya bersyukur saja karena bisa mengabdi di kampung sendiri. Juga bisa menyusun program kerja yang lebih tepat sasaran karena masalah nya kan kita pasti sudah tahu karena memang warga lokal di sini," katanya.
Ia juga mengaku dengan konsep KKN secara daring di daerah masing-masing ini dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan selama masa KKN.
"Pernah cerita sama senior kan katanya biaya KKN itu banyak ada ini itu. Tapi alhamdulillah sekarang karena tidak harus ke luar daerah jadi lebih hemat biaya," tambahnya.
SL berharap dirinya beserta teman satu tim lainnya dapat melakukan KKN dengan sebaik-baiknya.
"Harapannya bisa cepat lulus. Semoga dari KKN ini juga dapat inspirasi nulis judul skripsi. Dan yang pasti semoga semuanya lancar dan diberi kemudahan," pungkasnya.
(cr14/tri bun-medan.com)