Bupati Ashari Paparkan Program Inovasi "Satu Desa" Kepada Tim Panelis KIIP 2020
Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan mempresentasikan program Desa Satu dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIIP) 2020.
TRIBUN-MEDAN.com – Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan mengatakan, program Deli Serdang Sekolah Bersatu (Desa Satu) merupakan salah inovasi di bidang pendidikan yang ada di kabupatennya.
Program tersebut merupakan kolaborasi atau gabungan dari tiga inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang melalui dinas pendidikan.
Dia mengatakan itu saat mempresentasikan program Desa Satu secara virtual di hadapan Tim Panel Independen (TPI) dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIIP) 2020 di Aula Cendana Kantor Bupati Deli Serdang, Lubuk Pakam, Senin (13/7/2020).
Dalam kompetisi yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini, Ashari mempresentasikan inovasi yang masuk Top 99 untuk menuju Top 45.
Dia pun memaparkan, program Desa Satu merupakan gabungan dari tiga inovasi sebelumnya yang telah masuk Top 99.
Program ini kemudian terpilih setelah proposal yang diberikan Dinas Pendidikan Deli Serdang dinilai Tim Evaluasi kepada TPI.
Ketiga inovasi tersebut, di antaranya konsep Percepatan Rehabilitasi dan Apresiasi Terhadap Sekolah (Cerdas) yang dimulai pada 2005.
Lalu ada, konsep Operasi Pungut Sampah Setiap Hari, Bank Sampah Sekolah dan Pembinaan Berjenjang (Opung Sari Basah Bang) yang dimulai pada 2014.
Kemudian konsep Mewujudkan Sekolah Ramah Anak Bersama Orangtua, Masyarakat dan Sekolah (Mesra Bertuah) yang dimulai pada 2016.
Ashari menyebut, ketiga konsep inovasi di bidang pendidikan ini bekerja sama dengan dinas-dinas pendukung.
“Kami berbesar hati bahwa ketiga konsep ini, Cerdas, Opung Sari Basah Bang, dan Mera Bertuah telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Sudah lama Konsep ini dilaksanakan,” ungkapnya.
Lebih terperinci, Ashari menjelaskan, Konsep Cerdas adalah akronim dari “Cer” yaitu fokus pada perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dari tidak layak menjadi layak pakai.
Konsep ini dilakukan dengan bertumpu pada tiga pilar kekuatan, yakni pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha atau industri.
“Sementara “Das” fokus pada peningkatan mutu layanan pendidikan di semua jenjang satuan pendidikan,” jelasnya seperti keterangan tertulisnya.
Lalu, lanjutnya, konsep Opung Sari Basah Bang merupakan akronim dari Operasi Pungut Sampah Setiap Hari, Bank Sampah Sekolah Dan Pembinaan Berjenjang.
Upaya ini pun untuk mewujudkan dan membudayakan Deli Serdang bersih, rapi, sejuk, rindang, indah (Berseri).
Konsep selanjutnya, Mesra Bertuah merupakan akronim dari Mewujudkan Sekolah Ramah Anak Bersama Orangtua, Masyarakat dan Sekolah.
Konsep ini merupakan upaya menciptakan suasana sekolah yang aman, nyaman dan menyenangkan melalui harmonisasi dan sinergitas antara tiga pusat pendidikan yaitu, sekolah, keluarga, dan masyarakat.
“Dan semuanya itu akan bermuara pada konsep program Desa Satu, yaitu akronim dari Deli Serdang Sekolah Bermutu dan diwujudkan melalui komitmen bersama dengan mengintegrasikan 3 inovasi di atas secara bersama-sama dan terus menerus,” jelasnya.
Ashari menyebut, banyak daerah sudah mengaplikasikan program yang sudah dibuat tersebut, baik itu program Cerdas, Opung sari dan Mesra Bertuah.
Sebagai informasi, hadir pada wawancara secara virtual dihadapan Tim Panel Independen (TPI) Kemenpan-RB, Staf Ahli Bupati Edwin Nasution, Asisten II Putra Jaya Manalu, Kadis Pendidikan Timor Tumanggor dan Kepala OPD terkait.
Adapun, TPI dalam kompetisi ini terdiri dari Prof. Dr. JB Kristiadi, Prof. R. Siti Zuhro dan tim panel lainnya.