Update Covid19 Sumut 17 Juli 2020

IDI Berduka Cita, Dokter Asal Sumut Gugur saat Tengah Mengandung Buah Hati

Meninggalnya para dokter ini juga diumumkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di berbagai Media Sosial resminya

Editor: AbdiTumanggor
Isimewa
Dokter Maya Norismal Pasaribu 

TRIBUN-MEDAN.com - Tenaga dokter sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 berguguran diberbagai penjuru wilayah Indonesia.

Meninggalnya para dokter ini juga diumumkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di berbagai Media Sosial resminya.

Terbaru seorang akun Twitter IDI mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya seorang dokter di Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura).

"Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, turut berduka cita yang aman mendalam atas wafatnya dr. Maya Norismal Pasaribu (IDI Labuhan Batu Utara). Semoga hal-hal baik yang menjadi perjuangan beliau diterima oleh allah SWT dengan limpahan pahala yang mulia, Amin YRA," tulis IDI.

Image

IDI juga berharap kiranya keluarga yang ditinggalkan juga tetap tabah. "Untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan dan keikhlasan dalam cobaan ini. Amin YRA," tulis IDI.

Atas meninggalnya Dokter Maya, sejumlah kerabat dan temannya mengucapkan turut berbela sungkawa di Media Sosialnya.

Seperti yang dituliskan Desi Frima Suci Damanik di akun Facebooknya.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

telah berpulang rekan dan sahabat kami dr. maya norismal pasaribu Mano Pasaribu istri dari dr. Rifki Akbar Alumni Fak. Kedokteran UISU Medan stambuk 2009.

Semoga husnul khatimah maya dan bayi dlm kandungannya. dan utk smua keluarga yg di tinggalkan smoga tabah dan kuat menjalaninya," tulisnya.Dikutip dari situs forlap.risetekdikti.go.id dr. Maya adalah alumni dari Universitas Islam Sumatera Utara yang lulus pada 2014 lalu.

Informasi yang diterima Tribun Medan, dr. Maya meninggal pada tanggal 10 Juli 2020 lalu bersama dengan janin yang dikandungnya yang berusia 8 bulan.

Dokter Rifki Akbar, suami dokter Maya kepada Tribun Medan menyampaikan bahwa istrinya dinyatakan negatif corona saat meninggal.

"Istri saya negatif corona. Sudah dua kali test, hasilnya negatif," ujarnya seraya menunjukkan hasil swab test sang istri.

Dokter Rifki Akbar pun menyampaikan bahwa informasi terkait gugurnya istrinya karena corona tidak betul. "Informasi itu tidak benar, dan ini saya sampaikan kepada masyarakat Sumut," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved