Bio Farma Menerima Vaksin Sinovac dari China Sebanyak 2.400 Vaksin, Diperkirakan Agustus Uji Klinis

Vaksin corona asal China, Sinovac, telah sampai di Indonesia dan siap diuji klinis pada sejumlah orang

Editor: AbdiTumanggor
AFP/NICOLAS ASFOURI
Satu paket vaksin eksperimental untuk Covid-19 di Quality Control Laboratory di the Sinovac Biotech, Beijing, China. Gambar diambil pada 29 April 2020. 

TRIBUN-MEDAN.com - Vaksin corona asal China, Sinovac, telah sampai di Indonesia dan siap diuji klinis pada sejumlah orang.

Hingga saat ini, angka kasus infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2, terus meningkat di sejumlah daerah.

Diharapkan vaksin tersebut dapat segera dimanfaatkan masyarakat untuk menekan penyebaran virus corona tersebut.

Pada pekan lalu, Bio Farma menerima vaksin Sinovac dari China sebanyak 2.400 vaksin.

"Vaksin ini akan dites dulu di internal lab Bio Farma. Namun, clinical trial akan dilakukan oleh Unpad (Universitas Padjadjaran)," ujar Neni Nurainy, Research and Development Bio Farma, kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Uji klinis fase 3 ini merupakan uji khasiat vaksin corona untuk mengetahui efektivitas dari vaksin Sinovac dalam melawan infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Uji klinis ini sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, kita telah mempunyai cukup data bahwa vaksin ini aman dan berkhasiat, sehingga nanti akan keluar yang namanya emergency use authority," ungkap Neni.

Emergency use authority ini merupakan regulasi untuk mempercepat produksi vaksin dengan landasan data yang cukup terkait khasiat dan keamanan vaksin yang diberikan selama uji klinis fase 3 dilakukan.

Neni mengatakan, uji klinis fase 3 rencananya mulai dilakukan pada awal Agustus mendatang, dan ditargetkan berjalan selama 6 bulan sebelum diproduksi massal pada kuartal I tahun 2021.

"Jadi selama produksi, uji klinis vaksin Sinovac ini tetap diteruskan," kata Neni.

Direktur Utara Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, apabila uji klinis tahap 3 ini lancar, maka produksi vaksin ini di Indonesia akan dimulai pada kuartal I-2021.

"Kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis," kata Honesti dalam rilisnya.

Honesti mengatakan, metode pembuatan vaksin yang digunakan Sinovac memiliki kompetensi yang sama dengan Bio Farma.

Dengan metode ini, pembuatan vaksin untuk Covid-19 tidak lagi perlu merubah atau menambah investasi.

Transfer teknologi pembuatan vaksin

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved