Hotman Paris Kesal Ada Musisi Demo Tolak Rapid Test, Lalu Minta Gubernur Bali Bawa Musisi ke Kuburan
Hotman Paris kritiki oknum musisi yang gelar aksi tolak Rapid Test di Bali. Pengacara kondang ini pun melapor langsung ke Kapolda dan Gubernur
TRIBUN-MEDAN.com - Pandemi virus corona masih menghantui penduduk di bumi sampai saat ini.
Penularan masih terus terjadi, dan menambah daftar pasien terinfeksi
Meski begitu, ada saja orang-orang yang menganggap virus corona ini tidak se-berbahaya yang terlihat di media massa.
Hal tersebut membuat Hotman Paris kesal bukan main.
Ditambah lagi, mereka yang menyuarakan aksi menolak aksi Rapid Test merupakan seorang musisi terkenal dari Bali.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu Jerinx SID bersama sejumlah orang menggelar aksi demonstrasi menolak dilakukannya rapid tes.
• Cetak Rekor Nilai Tertinggi, Indonesia Raih Emas dan Perak di Olimpiade Fisika Eropa
Jerinx selama ini meyakini, virus corona merupakan bagian dari sebuah konspirasi global. Termasuk kecurigaan tentang vaksin yang hanya bertujuan demi kepentingan ekonomi.
Hotman Paris tak menyebut nama musisi yang dimaksud.
Meski demikian, ia menyayangkan aksi sang musisi yang menggelar aksi sekaligus tidak percaya adanya virus corona.
"Saya imbau kepada kapolda dan gubernur Bali atas adanya seorang pemain musik di Bali yang terang-terangan mengumpulkan massa dan terang-terangan di media sosial tidak percaya bahwa corona itu merupakan suatu ancaman. Bahwa corona itu merupakan suatu konspirasi," kata Hotman dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, dikutip Wartakotalive.com, Selasa (28/7/2020)
Hotman menganggap, tindakan pemusik tersebut berbahaya karena bisa memengaruhi pikiran banyak orang.
• Masih Ingat Tatan, Balita Viral Lancar Bicara di Umur 3 Tahun? Ini Kabar Terbarunya, Sudah Masuk SD
Jika menganggap corona sebagai konspirasi, sudah barang tentu orang-orang tidak akan menganggap virus tersebut sebagai ancaman.
Kemudian, protokol kesehatan sudah pasti akan diabaikan.
Hotman Paris meminta kepada Gubernur Bali I Wayan Koster untuk membawa oknum musisi tersebut ke pemakaman pasien corona.
"Ini sangat membahayakan kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang berpendidikan rendah. Seolah-olah corona itu bukan ancaman.
