Oknum Sintua Setubuhi Jemaat yang Masih Di Bawah Umur hingga Hamil, Kini Jadi Buronan Polres Langkat

Seorang Sintua (sebutan untuk seseorang yang diangkat menjadi panutan di suatu denominasi gereja seperti HKBP) di Kecamatan Padang Tualang, Langkat

Istimewa
Arta Sastra Sirait 

Seorang Sintua (sebutan untuk seseorang yang diangkat menjadi panutan di suatu denominasi gereja seperti HKBP) di Kecamatan Padang Tualang, Langkat, berinisial ASS, setubuhi anak di bawah umur.

Bahkan, wanita yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA) itu tengah hamil tua.

T R I B U N-M E D A N.com - Seorang wanita yang masih dibawah umur jalan tertatih-tatih sembari memegang perutnya yang membesar.

 IAD (16) inisial perempuan asal Kecamatan Padang Tualang,   Langkat, Sumatera Utara tersebut.

Wanita muda berkulit putih ini tak henti meneteskan air mata saat menceritakan perilaku oknum Sintua yang     berulangkali menyetubuhinya .

“Mulanya, Pak Sintua meminta pertemanan di Facebook. Permintaan, pertemanan itu setelah saya berantam dengan anaknya. Kala itu obrolannya sebatas bertanya mengapa saya cekcok dengan anaknya. Kejadiannya pada waktu saya masih SMP,” ujarnya saat memberikan keterangan, Rabu (29/7/2020).

Oknum Sintua itu kembali menyapa di Facebook saat ia hendak memasuki sekolah menengah atas (SMA).

Pada saat itu, perbicangan masih perihal pendidikan.    Ia pun sekadar menganggap pria tersebut adalah orang yang dihormati.

“Ketika saya mau sekolah SMA di Stabat. Bapaknya chat saya lagi. Bapak bertanya tentang rencana sekolah. Tapi, pada 2018, saat duduk di kelas 1 SMA, Pak Sintuan rutin memulai komunikasi,” katanya.

Kemudian, mereka kerap berkomunikasi baik lewat media sosial facebook maupun aplikasi whatsApp. Dan, mereka bertemu untuk pertama kali di rumah pendeta

Pada saat itu, pendeta sedang pergi keluar kota.

Jarak rumah pendeta dengan kediaman oknum Sintua berdekatan. Bahkan dengan rumah orangtua IAD juga tidak berjauhan. 

Mereka masih satu kampung, dan sama sama jemaat gereja di kampungnya.

“Saya dimintai tolong untuk membersihkan rumah pendeta. Pertama kali kami bertemu di rumah pendeta itu. Pada saat itu, Pak Sintua mencium dan raba-raba tubuh saya. Dia bilang takut dosa berhubungan intim di rumah pendeta. Lalu, malamnya saya dibawa ke rumahnya. Di sana saya disetubuhinya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, usai berhubungan intim, oknum Sintua cerita tidak ada orang di rumahnya karena istrinya pergi membawa muridnya   piknik merayakan perpisahan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved