News Video
Demi Belajar Daring Anak di Siporkas Jalan 2 Kilometer, Hingga Panjat Pohon Durian Cari Sinyal
Peluh keringat tak habis di situ, sebagian pelajar yang berusia rata rata SD-SMP ini tak jarang memanjat pohon durian.
Penulis: Alija Magribi | Editor: M.Andimaz Kahfi
Demi Belajar Daring Anak di Siporkas Jalan 2 Kilometer, Hingga Panjat Pohon Durian Cari Sinyal
TRI BUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Sejumlah pelajar dari Dusun Bah Pasunsang, Nagori Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, punya cara sendiri demi tak ketinggalan materi pelajaran di masa Pandemi Covid-19.
Anak-anak yang bermukim di lereng pegunungan Simbolon ini mengawalinya dari perjalanan sejauh 2 kilometer hingga memanjat pohon durian.
Perjuangan ini menjadi jadwal rutin mereka saban hari.
Dimulai Pukul 08.00 WIB mereka berjalan bersama-sama dan menanjak ke salah satu bukit yang memiliki ketinggian 15 meter.
Peluh keringat tak habis di situ, sebagian pelajar yang berusia rata rata SD-SMP ini tak jarang memanjat pohon durian, yang menjadi titik sinyal bisa ditemukan di sana.
Untungnya pohon durian itu sedang tak berbuah.
Menurut cerita mereka, biasanya mereka akan menunggu tugas dari guru mereka selama dua jam di sini.
Kemudian mengerjakannya di rumah, dan kembali keesokan harinya ke titik sinyal untuk melaporkan hasil PR mereka.
"Iya biasanya kalau udah dapat soal dari guru ke WA, kami pulang dan balik lagi ke sini, besoknya," ujar seorang siswi bermarga Saragih kepada Tribun Medan, Rabu (5/8/2020).
Bila saat orangtua tak mengendarai sepeda motor ke kebun, mereka pun mencuri kesempatan meminjamnya untuk ditunggangi berbonceng-boncengan, bahkan sampai 4 orang dalam satu sepeda motor.
Meski tahu ini menjadi bahaya, akan tetapi berkendara mau tak mau menjadi hal yang wajib dilakukan.
"Kalau saya biasanya ke sini, kalau ramai ramai. Kalau sedang sendiri gak berani juga. Makanya janjian," ujar Betty Stefani.
Pengulu Nagori (setingkat kepala desa) Siporkas, Hendra Putra Saragih (32) menyampaikan, desanya memiliki 7 dusun, dengan jumlah kepala keluarga mencapai 584 atau penduduk sekitar 2000 lebih.
Kemudian jumlah angkatan pelajar mencapai 500-an anak.