News Video

Demi Belajar Daring Anak di Siporkas Jalan 2 Kilometer, Hingga Panjat Pohon Durian Cari Sinyal

Peluh keringat tak habis di situ, sebagian pelajar yang berusia rata rata SD-SMP ini tak jarang memanjat pohon durian.

Penulis: Alija Magribi | Editor: M.Andimaz Kahfi

"Ini kita di 300-400 meter. Kita berada di lereng beberapa gunung di sekitar yang tingginya capai 1200 meter.

Jadi sulit dapat sinyal. Balai Nagori tingginya aja 900 meter," kata salah satu kepala desa termuda di Kabupaten Simalungun ini.

"Kita sempat surati perusahaan telekomunikasi pemerintah untuk dibangunkan tower jaringan di sini. Tapi gak ada tindak lanjut mereka untuk mau meng'iya' kan," tambah Hendra.

Di Balai Desa atau Balai Nagori tempatnya bekerja sebenarnya memiliki antena internet.

Namun bandwidth-nya terbatas bila dibuka untuk pelajar dan masyarakat memanfaatkannya.

"Kita punya tower kecil. Cuma kalau dibuat ramai ramai malah gak bisa dimanfaatkan di kita sendiri untuk kirim file atau dokumen.

Dan, kalau kita bukan untuk masyarakat lainnya, justru nanti ada yang iri iri," terang Hendra.

Selain Dusun Bah Pasunsang, dua dusun lainnya tergolong masih parah yaitu, Dusun Butu Ganjang dan Dusun Borno.

Di ketiga dusun ini, jangankan internet. Sinyal telepon pun susah.

(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved