HEBOH Benda Jatuh dari Langit Batu Hitam di Tapteng, Pertanda Apa, Simak Penjelasan Lapan

Kami yakin benda angkasa ini merupakan sisa benturan meteor yang jatuh ke bumi. Kami yakini batu ini pertanda baik

Editor: Salomo Tarigan
T RI BUN-MEDAN.com/ ist
Bongkahan batu yang diduga jatuh dari langit, Senin (3/8/2020). 

T RI B U N-MEDAN.com, TAPTENG-

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum bisa memastikan terkait penemuan batu hitam yang disebut warga Tapanuli Tengah, sebagai meteor.

Informasi yang berhasil dihimpun T ri bun-Medan.com dari Kepala Lapan, Prof Thomas Jamaludin melalui BMKG, mengatakan, tampaknya benar itu meteorit batuan.

Meteorit dengan berbagai ukuran setiap hari ada yang berpapasan dengan bumi dan akhirnya masuk ke atmosfer bumi.

"Jumlah batuan sisa pembentukan tata surya sangat banyak di antariksa. Sebagian besar meteorit jatuh di lokasi yang jauh dari pemukiman, seperti lautan, hutan, atau gurun," katanya.

Namun diperhatikan bentuk batunya, sambungnya, ada bagian terkelupas.

"Dari bentuk dan ada bagian yang mengelupas karena efek pemanasan saat memasuki atmosfer. Asteroid yang ukurannya kecil tidak bisa dideteksi," sebutnya.

Terpisah, Kabid Desiminasi Pusainsa Lapan, Sungging saat dikonfirmasi Tribun Medan pada Rabu (5/8/2020).

Ia mengatakan pihaknya belum membuat pernyataan resmi, dikarenakan harus pemeriksaan laboratorium geologi.

"Kami belum membuat pernyataan resmi karena kami perlu pemeriksaan laboratorium geologi terkait komposisi material dari benda tersebut," bebernya.

Namun pihaknya membenarkan bahwa batu hitam temuan seorang warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Sabtu (1/8/2020) sore lalu, jatuh dari langit.

"Benar, namun kami butuh hasil tes geologi untuk memastikan apakah itu benda buatan (seperti pecahan roket), atau alamiah (batu meteor), atau yang lainnya," jelasnya.

Sebelumnya, Josua Hutagalung (33) warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Sabtu (1/8/2020) sore lalu, dikejutkan dengan benda hitam yang jatuh mengenai atap rumahnya.

Sebuah batu hitam jatuh dari langit dan mengenai rumah Josua Hutagalung (33), serontak diabadikannya melalui video dan diunggahnya di akun sosial media miliknya.

Alhasil, unggahan pria berkulit kuning Langsat ini mendapat banyak respon dari warga net. pada Minggu (2/8/2020) lalu.

Dalam hitungan jam, postingannya pun ramai dibahas netizen.

Josua mengatakan, fenomena alam yang dialaminya merupakan peristiwa sangat langka.

Rasa heran yang dialaminya dan kerusakan atap rumahnya diperlihatkannya dalam video singkat tersebut.

Pantauan Tribun Medan dalam video yang dibagikan Josua pada Senin (3/8/2020), terlihat atap samping rumahnya bolong.

Tidak hanya itu, di tanah yang tidak jauh dari tembok rumahnya terlihat nolong dan ada sebuah batu hitam.

Dalam video, Josua terlihat heran, dari sekian luas bumi, mengapa batu itu harus jatuh di samping rumahnya.

“Ini fenomena alam yang kami yakini membawa keberuntungan bagi keluarga kami. Bumi ini begitu luas bumi, kenapalah harus ke rumah kami batu ini jatuh,” ujar Josua yang keseharian bekerja sebagai pembuat peti mati.

Lanjutnya dalam menceritakan, kejadian ini berawal saat sedang bekerja membuat peti mati.

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh di langit.

Warga sekitar menduga itu suara petir.

Berselang beberapa menit kemudia,n kembali terdengar benturan keras menghantam seng rumahnya yang mengakibatkan terjadinya getaran.

“Saya kaget dan langsung berlari melihat apa yang terjadi bersama istri. Setelah kami lihat ke samping rumah, atap rumah kami bocor dan berlubang bulat. Merasa penasaran, kami memeriksa lokasi dan dapati tanah sudah berlobang dengan kedalaman sekitar 15 cm kira-kira sejengkal orang dewasa,” ucapnya.

Mereka pun kemudian menggali lubang dan mendapati bongkahan batu hitam yang masih panas dengan berat sekitar 2,2 kg.

Anehnya, air yang ada di sekitar batu terhisap dan kering.

“Kami yakin benda angkasa ini merupakan sisa benturan meteor yang jatuh ke bumi. Kami yakini batu ini pertanda baik bagi kami dan juga bagi desa kami ini,” kata ayah dua orang anak tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun T ri bun-Medan.com, selain jatuh di samping rumah Josua, serpihan benda angkasa itu pun tampak di sekitar persawahan di desa tersebut.

Lokasinya sekitar 1 kilometer dari rumah Josua.

Hal itu disampaikan Josua ketika malam harinya ia melihat postingan di Facebook, ada juga serpihan batu yang sama jatuh di sekitar persawahan.

“Dalam video yang diunggah di akun Facebook itu saya lihat ukuran batunya kecil-kecil karena sudah dalam bentuk serpihan. Jumlahnya juga sedikit. Sekali lagi kami yakini ini adalah pertanda baik dan mungkin baru kali ini terjadi di Tapanuli Tengah ini,” katanya.

Setelah viral, warga pun ramai mendatangi kediaman Josua, termasuk Camat Kolang.

“Banyak sudah yang datang ke rumah kami ini termasuk Bapak Camat. Banyak yang bilang fenomena ini membawa keberuntungan. Mudah-mudahan demikian," pungkasnya.

(mft/tr i b u n-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved