Pilkada Serentak 2020, Koalisi PDI-P dan Gerindra, Pertanda Duet Prabowo - Puan di Pilpres 2024?
Apakah Sandiaga berani melawan Pasangan Prabowo Subianto & Puan Mararani putri Megawati?
Menurut Sandi, berkaca dari pengalamanya dalam kontestasi Pilkada 2017 dan Pilpres 2019, dalam politik tidak ada yang pasti dan sangat cair.
Di Pilgub DKI, awalnya ia maju sebagai Cagub dan di detik akhir ia justru menjadi Cawagub mendampingi Anies.
Padahal Anies sebelumnya tidak muncul sebagai Cagub.
Begitu juga dengan Pilpres 2019, dirinya diminta menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo di detik-detik akhir.
"Belajar dari dua pengalaman itu menurut saya (politik) sulit ditebak," ujar dia.
5. Sandi Prediksi Ada Perubahan Peta Pemilih di 2024
Sandi berpendapat Pilres 2014 akan berbeda dibanding Pilpres sebelumnya.
Hal ini karena ada perubahan demografi pemilih.
"Di 2024, demografinya akan berubah, populasi milenial akan menembus 50 persen, mereka yang berusia dibawahj 35 tahun. Menurut saya ini akan ada perubahan dari sisi elektoral. Ini yang saya belum dapat data terakhir karena saya nggak menjalankan politik praktis. Saya membayangkan profil pemilih kita akan berubah secara drastis dibanding tahun 2019," ungkapnya.
Terakhir Refly kemudian menanyakan biaya yang dilontarkan Sandi di Pilgub DKI dan Pilpres 2019.
Sandi menjawab ia mengeluarkan dana lebih dari Rp 300 miliar di Pligub DKI Jakarta dan Rp 600 miliar di Pilpres 2019.
"Jadi total 1 Triliun," sahut Refly.
Sandi membenarkan dan ia mengaku tidak menyesal.
"Buat saya tidak ada penyesalan, itu bagian pengorbanan dan perjuangan," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sandiaga Uno Blak-blakan Peluang di Pilpres 2024, Duet Prabowo-Puan hingga Perubahan Peta Pemilih,
*
Bobby Nasution - Aulia Rahman diusung Partai Gerindra untuk maju di Pilkada Medan 2020.
Keputusan mengusung Bobby-Aulia disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, melalui video pendek.
"Saya Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Untuk Pilkada Medan Bobby Nasution - Aulia Rahman, menang," katanya.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut, Robert L Tobing, mengatakan, keputusan mengusung Bobby Nasution - Aulia Rahman tinggal menunggu surat resmi dari DPP.
Sedari awal, ujar dia, Partai Gerindra mendorong kadernya sebagai pendamping Bobby Nasution. Apalagi, Partai Gerindra memiliki 10 kursi di DPRD Medan.
"Kita mendorong untuk kita punya kader sebagai wakil itu. Kalau kita kita dorong Aulia Rahman, cuma masih partai lain kan dinamis diskusinya, kita berharap dipilih dari Gerindra, Aulia Rahman," katanya, Selasa (4/8/2020).
Dukungan Partai Gerindra ini membuat peta politik Pilkada Medan mulai menemui titik terang.
Bobby Nasution mendapat dukungan dari sejumlah parpol. Bisa jadi, akan terbentuk koalisi raksasa pendukung Bobby Nasution di Pilkada nanti.
Untuk diketahui, rincian kursi DPRD Medan periode 2019-2024 adalah:
- PDIP dan Gerindra masing-masing 10 kursi
- PKS 7 kursi
- PAN 6 kursi
- NasDem, Golkar, dan Demokrat masing-masing 4 kursi
- Hanura dan PSI mendapat 2 kursi
- PPP 1 kursi.
Bobby-Aulia disebut-sebut akan diusung partai politik pendukung pemerintah seperti PDIP, Gerindra, Nasdem, Golkar, Hanura, PPP, dan PSI. Termasuk juga PAN, yang kini mulai merapat ke pemerintah.
Sebelumnya, Sekretaris Partai Golkar Sumut, Amas Muda Siregar mengatakan, pihaknya masih menunggu bakal calon Wali Kota Medan Bobby Nasution menetapkan wakilnya.
"Kami menunggu Bobby Nasution menetapkan nama calon, begitu diumumkan langsung kami dukung," kata dia, melalui sambungan telepon genggam, Jumat (17/7/2020).
Amas mengatakan, karena Bobby Nasution belum menetapkan wakilnya, maka Golkar Sumut belum mengumumkan pengusungannya. "Begitu langsung ditetapkan, langsung kami usung," jelasnya.
Sementara, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh blak-blakan menyampaikan dukungan penuh kepada Bobby Nasution untuk maju sebagai Bakal Calon Wali Kota Medan.
"Sudah jelas, NasDem memberikan dukungan sepenuhnya ke Bobby," kata Surya Paloh saat konferensi pers, beberapa waktu lalu.
Awak media lantas mempertanyakan alasan Surya Paloh mendukung Bobby Nasution.
Menurut Surya Paloh, Bobby Nasution berada di urutan paling atas di survey internal Partai NasDem. "Kami telah lakukan survey dan surveynya baik sekali, terlalu baik saya kira," sambungnya.
Dikatakannya hal itu juga dipengaruhi para kompetitor atau pesaing Bobby Nasution yang belum terlalu menonjol di survey.
Akhyar Nasution-Salman Alfarisi
Bobby-Aulia hampir dipastikan menjadi lawan tanding Akhyar Nasution-Salman Alfarisi di Pilkada Medan 2020.
Sedangkan Akhyar Nasution dikabarkan akan berpasangan dengan Salman, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju di Pilkada Medan 2020.
Akhyar-Salman kabarnya akan diusung Partai Demokrat dan PKS.
Ketua DPC Partai Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu, menegaskan, Akhyar Nasution sudah resmi menjadi kader Partai Demokrat dan akan diusung pada Pilkada Medan 2020.
"Iya, Akhyar sudah resmi menjadi kader Partai Demokrat sejak 14 Juni 2020," ujarnya pada Senin (27/7/2020).
Menurut dia, awalnya Akhyar menyampaikan harapannya diberi kesempatan untuk diusung kembali oleh PDIP. Namun, sinyal itu tak terlihat di partai banteng moncong putih.
"Ada keresahan yang disampaikan beliau. Dia masih punya harapan bisa berbuat lebih di Kota Medan. Nah kesempatan itu yang dinilai Akhyar tidak terlihat," ujarnya.
Burhanuddin lantas membawa Akhyar menghadap ke DPP Partai Demokrat, yang dipimpin Ketua Bapilu Demokrat, Andi Arief.
Dalam pertemuan tersebut, Akhyar Nasution memberi komitmen untuk membangun Kota Medan hingga bergabung menjadi kader Partai Demokrat.
"Jadi, di sana (Jakarta) saya sampaikan keresahan dan niat Akhyar untuk kembali membangun Medan, namun tidak mendapat kesempatan di partainya," bebernya.
Dia menuturkan bahwa saat pertemuan berlangsung, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan juga datang ke ruang rapat.
Kata Burhanuddin, saat itu Hinca Panjaitan mengatakan kepada peserta rapat bahwa Demokrat adalah partai terbuka, dan selalu memberi peluang bagi yang memiliki gagasan membangun Medan.
Burhanuddin menguraikan bahwa partai mereka juga sudah berkomitmen akan mengusung Akhyar dalam kontestasi Pilkada Medan mendatang.
Sejauh ini, Demokrat digadang-gadang akan berkoalisi dengan PKS untuk mengusung Akhyar Nasution sebagai calon wali kota di Pilkada Medan 2020.
Burhanuddin pun optimistis langkah Akhyar membangun Kota Medan akan diperjuangkan bersama oleh poros baru itu.
"Semula poros baru ini ada 3 partai, tapi seiring berjalannya waktu, ternyata satu partai itu sudah berbeda alam, kita maklumlah. Sedangkan dengan PKS, ini sudah menjadi komitmen bersama untuk mengusung Akhyar," pungkasnya.
(yui/tribun-medan.com)