Nyetir Sendiri Naik SUV Lexus, Kim Jong Un Kunjungi Korban Banjir, terungkap Fakta Mengejutkan Ini
Stasiun Penyiaran Televisi Pusat Korea merilis klip video yang menunjukkan Kim Jong Un keluar dari kursi pengemudi SUV yang diperkirakan Lexus.
Nyetir Sendiri Naik SUV Lexus, Kim Jong Un Kunjungi Korban Banjir, ternyata Fakta Mengejutkan Ini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi desa yang terdampak banjir di Taechong-ri di Unpha County, Provinsi Hwanghae Utara, belum lama ini.
Kegiatan terbaru Kim Jong-un ini dipublikasikan Korea Central News Agency (KCNA) Jumat (7/8/2020), tapi diperkirakan kunjungan ini dilakukan Kamis (6/8/2020), karena media pemerintah melaporkan peringatan hujan lebat dikeluarkan di Provinsi Hwanghae selama dua hari sejak Selasa (4/8/2020).
Saat kunjungan itu Kim Jong Un memerintahkan para pejabat untuk mengirim bantuan gandum pada para korban banjir dan memfasilitasi penggunaan pasokan yang diperlukan, seperti semen untuk membangun kembali rumah dan fasilitas yang rusak.
Saat kunjungan tersebut Stasiun Penyiaran Televisi Pusat Korea merilis klip video yang menunjukkan Kim Jong Un keluar dari kursi pengemudi SUV yang diperkirakan Lexus.
Padahal Korea Utara melarang impor barang mewah seperti Lexus.
Namun untuk keluarga Kim Jong Un, pelarangan ini tidak berlaku.

Pemandangan langka ini menunjukkan Kim Jong Un menyetir sendiri ke lokasi terdampak banjir.
Kim Jong Un tampak melambaikan tangan ke arah warga sambil membuka pintu depan SUV Lexus.
Pengamat menilai langkah ini merupakan pembentukan citra Kim Jong Un pemimpin sederhana yang peduli penduduk korban banjir.
KCNA melaporkan hampir 730 rumah dan 600 hektare sawah terendam banjir dan 179 rumah hancur setelah tanggul pecah karena hujan lebat melanda negara itu selama berhari-hari.
Namun KCNA melaporkan tetapi tidak ada korban jiwa.
Kim Jong Un meminta para pejabat untuk "secara bertanggung jawab melakukan pekerjaan menempatkan para korban banjir yang kehilangan rumah di kantor dan menstabilkan kehidupan mereka dan menghibur mereka."
Dia menginstruksikan mereka untuk menggunakan "persediaan cadangan strategis" untuk memastikan Korea Utara memiliki cukup bahan konstruksi, seperti semen, untuk memperbaiki bangunan dan jalan yang rusak.
Kim Jong Un juga memobilisasi tentara dan memerintahkan penyebaran segera ke daerah terdampak.