Dokter Medan Meninggal Kena Covid19
Angka Nakes Positif Covid-19 di RS Haji Tinggi, Dinkes Sumut: Kita Sudah Beri Masukan
Saat dikonfirmasi, Direktur Rumah Sakit Umum Haji Medan, dr Khainir Akbar Yusuf menyebutkan dirinya tak ingin dikonfirmasi.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Dinas Kesehatan Sumatera Utara menegaskan pihaknya sudah memberikan imbauan sebagai langkah memutus penyebaran Covid-19 di RS Haji Medan.
Kadis Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan menyebutkan, pihaknya sudah memberikan masukan terhadap pihak Rumah Sakit Haji terkait langkah-langkah yang dapat diambil.
"Kita sudah memberikan masukan sama orang itu. Tapi itukan tergantung orang itu yang apa, sampai sekarang belum ada sikap orang itu. Cobalah kesanalah langsung," tutur Alwi kepada Tri bun, Kamis (13/8/2020).
Ia menyebutkan bahwa pihak Dinas sudah memberikan rekomendasi apakah perlu dilakukan langkah penutupan sementara atau penutupan sebagian.
"Saran sudah kita kasih, mereka harus menilai sampai sejauh mana tingkat penyebarannya di situ. Kemungkinan untuk ditutup sementara tidak tertutup, artinya melihat tingkat penyebarannnya. Kita menyarankan lakukan ini lakukan ini, bagaimana penerapannya diawasi, nanti ketahuan apa kelemahananya sampai bisa sebanyak itu. Baru bisa diputuskan apakah nanti ini akan ditutup, ditutup sebagian, atau mengurangi tenaga yang masuk atau apa," beber Alwi.
• RSU Haji Medan Klaster Covid-19 Terbesar di Sumut, 30 Tenaga Medis Positif Corona, 2 Orang Meninggal
Namun, ia menyebutkan hingga hari ini pihaknya belum mendapatkan laporan balasan dari pihak rumah sakit sejak 10 Agustus lalu melakukan peninjauan.
"Pada Senin lalu tim dari Dinas Kesehatan provinsi sudah ke sana untuk melakukan peninjauan secara langsung dan menilai apa yang terjadi di sana dan seperti apa kira-kira langkahnya yang harus dilakukan. Namun, sampai hari ini laporan belum ada ke kita. Kita menunggu laporan resmi orang itu. Kita sudah minta sama orang itu. Saya enggak ngerti sudah dilakukan apa belum, yang pasti belum dapat laporan resmi," tuturnya.
Alwi mengakui pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 bisa saja mengambil langkah, namun pihaknya belum mau melakukannya karena yang mengetahui kondisi dari rumah sakit tersebut adalah pihak manajamen yang bersangkutan.
"Dia kan harus ada sikap. Kita bisa saja mutuskan itu dari Gugus Tugas bisa, cuman kan sebaiknya mereka yang putuskan. Karena mereka yang lebih tahu sebenarnya tingkat persoalan dan masalahnya seperti apa. Kan mereka yang lebih paham," tuturnya.
Sementara saat dikonfirmasi, Direktur Rumah Sakit Umum Haji Medan, dr Khainir Akbar Yusuf menyebutkan dirinya tak ingin dikonfirmasi.
• 2 Tenaga Medis Meninggal Dunia, Total Ada 30 Orang Positif Covid-19 di RS Haji Medan
"Nah udah itu-itu aja, tanya sama Dinas Kesehatanlah itu, udah ada beritanya itu. Enggak perlu lagi konfirmasi. Udah ada itu, ya dek enggak perlu konfirmasi, lanjutlah-lanjut," cetusnya langsung mematikan komunikasi telefon.
RS milih Pemprov Sumut ini juga menjadi kluster Corona terbesar rumah sakit di Sumut dimana terdapat 30 tenaga kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19.
Di sebagian rumah sakit dan puskesmas milik pemerintah maupun swasta di Sumut banyak yang tenaga medisnya sudah dinyatakan positif Covid-19. Namun belum ada yang menyentuh angka 20 tenaga medis. Angka ini dapat dikatakan terbanyak di Sumut.
Alwi mengakui angka tenaga medis yang terpapar ini cukup besar yang terjadi di Rumah Sakit.
"Ada 30 tenaga medis positif, ikut yang meninggal dua orang dokter dan perawat. Kalau terbesar lumayan besar juga, angka 30 itu besar juga itu," tuturnya.