Tak Percaya Covid-19, Keluarga Ini Geruduk Kawasan Karantina untuk Menjemput Pasien Positif
Ia bahkan menjadi saksi ketika belasan warga menggeruduk Gedung Karantina Kampung Salak yang digunakan sebagai lokasi isolasi.
TRIBUN-MEDAN.com - Dokter Ary Subandrio mengabdikan dirinya merawat sejumlah pasien Covid-19 di Gedung Karantina Kampung Salak, Kota Sorong, Papua Barat.
Ari bertugas sejak awal kasus Covid-19 mulai di temukan di Kota Sorong, sekitar enam bulan lalu.
Menurut Ary, tak hanya berurusan dengan penyakit, tenaga medis juga dihadapkan pada belum matangnya pemahaman masyarakat terkait penularan Covid-19.
Ia bahkan menjadi saksi ketika belasan warga menggeruduk Gedung Karantina Kampung Salak yang digunakan sebagai lokasi isolasi.
Alasan penjemputan karena ruangan kecil dan makanan tak sesuai

Ary mengatakan, baru kali pertama menyaksikan sendiri warga menggeruduk gedung karantina yang seharusnya steril.
Apalagi, mereka datang dengan kondisi tak percaya keluarganya terpapar Covid-19.
"Selama bertugas baru pertama kali saya melihat ada sekelompok warga yang hendak masuk ke kawasan karantina Kampung Salak untuk menjemput keluarganya yang terjangkit Covid-19," kata Ary, Jumat (14/8/2020).
Keluarga pasien hendak menjemput orangtuanya yang menjalani karantina di gedung itu.
Mereka ingin memindahkan orangtuanya ke hotel.
"Alasan pihak keluaga karena kondisi ruangan terlalu kecil dan menu makanan yang disajikan tidak sesuai kondisi pasien," ujar dia.

Berhasil digagalkan
Aksi menegangkan tersebut, tutur Ary, dapat dikendalikan setelah tim medis meyakinkan keluarga pasien.
Hasil tes swab pun diperlihatkan kepada warga yang menjemput.
Sedangkan aparat harus turun tangan dalam situasi itu. "Aksi mereka diadang aparat TNI-Polri," kata dia.