HEBOH Dubes China Berjalan di Punggung 30 Bocah Pria yang Telungkup, Terungkap Fakta Mengejutkan
Dubes Tang tampak melangkah di atas punggung dengan dua perempuan di kedua sisi memegang tangannya untuk menjaga keseimbangan.
Kunjungan ini ditujukan untuk belajar mengenai budaya dan tradisi Kiribati, mempromosikan "pemahaman bersama" dan mengkaji "kemungkinan kerjasama".
"Tujuan utama kami adalah membuat hubungan China-Kiribati bermanfaat bagi warga Kiribati," kata pernyataan tersebut.
Mungkin telah disalahartikan
Rae Bainteiti adalah warga asal Kiribati yang sekarang tinggal di Selandia Baru dan neneknya berasal dari Pulau Marakei.
Dia tidak merasa ada masalah dengan apa yang tampak dalam foto tersebut, namun dia mengerti kontroversi yang muncul.
"Ketika saya meihat foto itu pertama kali di Facebook, reaksi pertama adalah wah betapa indahnya budaya Kiribati," katanya.
"Ini bisa disalahartikan oleh orang lain, tergantung bagaimana melihatnya karena di unggahan pertama tidak ada informasi atau konteks mengenai apa yang terjadi."
Rae mengatakan pernah melihat ritual seperti itu ketika dia masih kecil, yang dilakukan dalam pesta pernikahan.
"Khususnya dari pihak mempelai laki-laki yang telungkup di lantai untuk menerima kedatangan keluarga perempuan guna menunjukkan betapa senangnya mereka menyambut sebagai bagian dari keluarga baru," katanya.
Tidak semua orang memiliki pendapat yang sama dengan Rae mengenai foto tersebut.
Rimon Rimon, seorang wartawan freelancer di Kiribati mengatakan beberapa warga marah dengan apa yang mereka saksikan.
"Beberapa orang marah, mereka malu dan sedih." katanya.
"Bahkan di jalan-jalan, seseorang yang saya tanyai mengatakan itu adalah tindakan yang tidak layak dilakukan oleh seseorang seperti itu."
Kiribati menghentikan hubungan dengan Taiwan bulan September, sehingga Taiwan hanya akan memiliki hubungan dengan 15 negara.
Rimon, yang pernah bekerja untuk mantan presiden Kiribati, Anote Tong, mengatakan dia tidak pernah menyaksikan Dubes Taiwan disambut dengan cara seperti itu sebelumnya.
"Sudah ada beberapa Dubes Taiwan yang pernah mengunjungi pulau tersebut dan saya tidak tahu mereka pernah disambut dengan cara seperti itu," katanya.