Penderita Bisul Raksasa di Medan Berangsur Pulih, Semua Ini Berkat Relawan
Kini, Ayen masih bergantung kepada relawan yang datang menolongnya. Bahkan perawatan pemotongan bisulnya yang besar berasal dari para relawan.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Kondisi Ayen kini berangsur membaik, benjolan besar ditubuhnya beberapa hari lalu sudah dipotong hingga kini sudah ditutup perban.
Kondisi ini tidak terlepas dari viralnya Ayen di sosial Media. Sejak kondisinya terekspos, sejumlah relawan datang silih berganti.
Hal ini tampak, ada seorang relawan yang membawakan makan siang dan mencuci piring di depan rumah Ayen setiap harinya.
"Bersyukur ada relawan ini kasih makan. Udah ada sejak seminggu lalu adalah. TV ini juga dikasih orang-orang, dulu TVku kecil, ada kulkas dan dispenser juga. Sangat tertolonlah. Semua ini berkat relawan," kata Ayen.
Kini, Ayen masih bergantung kepada relawan yang datang menolongnya. Bahkan perawatan pemotongan bisulnya yang besar berasal dari para relawan yang kini sudah ditutupi perban.
• Berjuang Lawan Bisul Raksasa, Ayen Hanya Bisa Tiduran di Kasur Usang, Air Tak Mengalir di Rumah
"Tiap hari lukanya ini ditutup pakai perban. Semalam udah, ini tiap malam pergi untuk ganti perban. Banyak juga orangtua yang suruh aku beli obat China yang bisa tutup luka. Tapi aku belum pakai, karena perih itu jadi takut. Jadi rutinnya ke dokter aja di klinik dekat Parit Busuk. Lukanya ini udah dipotong kalau dulu besar banget sekarang tinggal lubangnya ini belum ditutup," ucap Ayen yang tinggal di Jalan Japaris Gang Masjid No. 4, Medan ini.
Keterbatasan Kondisi Ayen dan adiknya membuat timbulnya empati dari para relawan, termasuk Amin, relawan yang tampak selesai mencuci piring makan dari keluarga Ayen.
Setiap harinya, Amin datang pukul 12 siang untuk membawa makanan dari sang istri untuk dibagikan setiap hari.
Ia mulai rutin membantu keluarga Ayen sejak dua minggu lalu saat viral di sosial media.
• KISAH SEDIH Ayen Wanita 42 Tahun, Bertahan Hidup Lawan Bisul Raksasa Berisi Nanah di Punggung
"Ini tiap hari saya datang jam 12 siang sampai jam 2 saya pulang. Kalau siang saya bawa makan siang untuk mereka. Yang masak istri saya. Sekarang banyak relawan yang turut membantu Ayen seperti pengobatan sudah dibantu secara penuh untuk perawatan penggantian perban, sudah ditanggung. Kalau pagi ada lagi yang mengantar sarapan. Semua saling membantu," ujarnya.
Kini Ayen sudah mampu berjalan walau sebentar harus kembali duduk. Ia berharap ke depannya dapat segera sembuh agar dapat beraktivitas untuk mencari nafkah kembali.
"Semoga cepat sembuhlah ini. Bosan di tempat tidur aja, biar bisa kerja lagi, beraktivitas lagi. Terima kasih juga yang udah bantu kita, semoga dibalas kebaikannya," pungkas Ayen.(cr13/tri bun-medan.com)
