Widyawati, Berawal dari Pempek, Jadi Berkah untuk Sesama
Dari menjadi agen dan reseller pempek, banyak yang sudah membantu perekonomian keluarga mereka bahkan melunasi tabungan haji.
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Fokus, nikmati setiap proses, dan jangan mudah mengeluh adalah tiga hal yang Widyawati selalu pegang dalam menjalankan bisnisnya, Pempek Nabil.
Perempuan 35 tahun ini sudah lima tahun belakangan menggeluti bisnis kuliner yakni pempek frozen. Kini setiap bulan, ia memproduksi 10 ribu pack pempek berbagai varian.
Semua pempek tersebut dijual ke berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, hingga Jabodetabek. I
a bekerja sama dengan ratusan agen dan reseller yang kini masing-masing bisa menghasilkan jutaan rupiah dari bisnis ini.
Widy, sapaan akrabnya tidak menyangka hobi berbisnisnya itu kini menjadi ladang berkah bagi orang lain untuk meraih rezeki.
"Saya enggak menyangka, secara tidak langsung bisnis ini bisa membantu banyak orang yang ada di belakang Pempek Nabil. Bukan hanya karyawan yang ada di sini tapi juga ibu-ibu rumah tangga yang jadi agen dan reseller. Dalam sebulan ibu-ibu ini pernah mencapai omzet hingga Rp 35 juta," katanya pada Tri bun Medan.
Ia mengatakan dari menjadi agen dan reseller pempek, banyak yang sudah membantu perekonomian keluarga mereka bahkan melunasi tabungan haji.
• Jalankan Ibadah Puasa di Swiss, Nony Rindu Masakan Indonesia hingga Buat Pempek Sendiri

"Agen reseller ini benar-benar membantu keluarganya, apalagi di masa pandemi ini. Ada yang suaminya berprofesi sebagai driver ojek online, dan selama pandemi ini enggak dapat order, kita Bismillah saja semoga pempeknya laris, dan Alhamdulillah. Karena rezeki istri itu ada pada suami, pas suami ga dapat rezeki mungkin rezeki itu datang ke sang istri," katanya dengan mata yang berkaca-kaca.
Agen dan reseller Pempek Nabil tidak hanya diminta jualan. Agen dan reseller diberikan materi bagaimana berjualan yang baik dengan pelatihan yang dibiayainya sendiri. Pelatihan ini digelar secara daring dengan mendatangkan pelatih yang berpengalaman.
"Tapi itu pasti enggak terlepas dari usaha kita untuk memantaskan diri dengan terus belajar. Saya merasakan itu sendiri karena saya juga banyak belajar, ikut seminar yang membuat kita menambah wawasan dan kapasitas diri. Seiring dengan itu terus bertumbuh dan saya juga harus berjuang untuk mimpi-mimpi yang lain," lanjutnya.
Ia mengatakan di masa pandemi ini, omzet Pempek Nabil bahkan naik hingga tiga kali lipat. Ia bahkan harus mencari karyawan tambahan. Selain itu permintaan untuk menjadi reseller baru juga terus bertambah.
"Mungkin karena banyak juga yang dirumah aja dan dirumahkan. Jadi mencari sumber pemasukan lainnya dengan jadi reseller dan Alhamdulillah laku," katanya.
Widy menceritakan bisnis ini berawal dari hobinya berjualan. Sejak menikah dan ikut suami pindah ke Jakarta, ia memutuskan untuk jadi ibu rumah tangga.
Meski di rumah saja, ia tetap ingin bisa produktif dalam berbagai hal, salah satunya memulai bisnis online.
• Pecinta Kuliner Palembang Wajib Cicipi Menu di Pempek 189 LN
"Dulu jualan baju sampai jilbab. Setelah lihat teman jualan makanan dan laris, saya terinspirasi untuk buat pempek, karena saya kan orang Palembang. Saya akhirnya belajar buat pempek dan saya kasih suami. Suami saya bilang enak dan sudah bisa dijual. Saya kasih tester juga ke tetangga dan teman ternyata suka," katanya.