Pakar Jodoh Ungkap Alasan Mengapa Banyak Wanita Jomlo di Zaman Sekarang
Seorang pakar jodoh bernama Zhu Fang mengungkap alasan mengapa ada banyak wanita jomlo di zaman sekarang.
Seorang pakar jodoh mengungkap alasanmengapa ada banyak wanita jomlo di zaman sekarang.
TRIBUN-MEDAN.com - Zhu Fang merupakan seorang pakar jodoh terkemuka, mengungkap alasan mengapa banyak perempuan yang jomlo.
Menurut Zhu Fang, dalam beberapa tahun belakangan terdapat tren yang cukup mengkhawatirkan, di mana lebih banyak wanita jomlo ketimbang pria, khususnya di Beijing, China.
Pria berusia 74 tahun itu mengatakan bahwa lebih sulit bagi wanita untuk menemukan pasangan yang cocok.
Zhu, yang tempat tinggalnya dipenuhi foto-foto para jomblo, mengatakan dia saat ini memiliki file untuk 70 wanita lajang dan hanya 27 pria saja yang masih lajang.
• Tingkatkan Jumlah Wisatawan, Pemkab Deli Serdang Terus Kembangkan Pariwisata Daerah

Berbicara kepada China Morning Pos, menjelang festival Qixi, juga dikenal sebagai Hari Valentine Cina, Zhu merefleksikan perubahan sifat cinta dan romansa dalam empat dekade selama hidupnya.
"Menemukan pasangan semakin sulit bagi para wanita muda meskipun lebih mudah untuk bertemu di zaman sekarang ini," kata Zhu.
"Itu lebih mudah sebelumnya karena orang lebih peduli tentang standar moral orang lain daripada mencari nafkah."
Pengamatannya menyoroti tren yang berkembang untuk wanita perkotaan yang semakin terdidik dan berfokus pada karir untuk menunda pernikahan.
• Medan Masih Klaster Terbesar Covid-19 di Sumut, Berikut Sebaran Kasus Corona Hari Ini
Walau sebenarnya ada tekanan sosial yang kuat untuk menikah dan memiliki anak-anak di banyak area masyarakat Cina.
Zhu, yang telah membantu lebih dari 1.665 pasangan untuk menikah, mengamati bahwa wanita sekarang lebih cenderung meluangkan waktu dalam memilih pasangan yang cocok daripada bergegas ke dalam pernikahan demi tradisi.
Ia memperingatkan bahwa kadang-kadang para lajang muda memiliki harapan yang tidak realistis dan bertahan untuk seseorang yang sempurna dalam segala hal.
Klien perempuannya menjadi stereotip dengan seorang pria yang tinggi, tampan dan kaya daripada menerima beberapa tingkat ketidaksempurnaan.

"Jika Anda seorang wanita bintang lima, Anda bisa mencoba untuk menerima pria bintang empat," kata Zhu.
"Tidak realistis bila setiap wanita mengharapkan dirinya menemukan pria sempurna untuk mereka."
Dalam beberapa tahun terakhir dia telah memperhatikan bahwa orang-orang muda China semakin lebih menyukai cara-cara modern untuk menemukan pasangan.
Misalnya dengan bertemu orang-orang secara online atau pergi ke klub-klub kencan "cepat".
• Pria Ini Nekat Panjat Dinding di Malam Hari Demi Memperkosa Seorang Nenek 65 Tahun
"Pada tahun 1990-an, pria dan wanita lajang datang kepada saya secara langsung untuk meminta bantuan."
"Mereka tulus dan lebih fokus untuk menjalin hubungan," kenang Zhu.
Seorang ayah yang menolak disebutkan namanya mengatakan putranya yang berusia 36 tahun tidak terlalu peduli untuk menemukan pasangan karena ia memiliki pekerjaan yang baik dan hidup nyaman bersama keluarga.
Ketika Zhu memulai bisnis perjodohan pada 1980-an, dia mengatakan hal-hal sangat berbeda saat itu.

Pada kenyataannya latar belakang pedesaan yang lebih miskin dapat membantu orang "menghindari masalah" dan kebanyakan peduli dengan nilai-nilai moral pasangan calon mereka daripada hanya nilai materi mereka.
Zhu mengatakan masalah dengan beberapa klien adalah mereka terlalu spesifik tentang apa yang mereka inginkan, misalnya seorang pemuda yang mencintai puisi yang bersikeras bahwa pasangannya harus suka puisi juga.
"Persyaratan itu terlalu spesifik," kata Zhu.
Nasihatnya untuk klien adalah bahwa mereka harus memutuskan apa kualitas paling penting dalam pasangan masa depan mereka. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)
Artikel ini telah tayang di Suar dengan judul "Pakar Jodoh Ini Bongkar Alasan Mengapa Banyak Wanita di Jaman Sekarang Semakin Banyak yang Jomblo"