Sensus Penduduk Langsung Digelar, Terapkan Protokol Kesehatan

Peluncuran Sensus Penduduk 2020 ini digelar serentak di seluruh Indonesia, di Medan peluncuran digelar di Kantor BPS Sumut.

TRIBUN MEDAN/SEPTRIMA
KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi dalam Kick Off Sensus Penduduk September 2020, Senin (31/8/2020). 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN  - Badan Pusat Statistik (BPS) meluncurkan kegiatan lapangan Sensus Penduduk 2020 secara resmi melalui acara Kick Off Sensus Penduduk September 2020, Senin (31/8/2020).

Peluncuran Sensus Penduduk 2020 ini digelar serentak di seluruh Indonesia, di Medan peluncuran digelar di Kantor BPS Sumut.

Sistem sensus penduduk tahun 2020 memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu menggunakan metode kombinasi dengan menggunakan data Dukcapil dari Kemendagri sebagai data dasar.

Sebelumnya sensus penduduk online juga telah selesai digelar mulai 15 Februari dan berakhir 29 Mei 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi mengatakan pada sensus penduduk 2020 Online telah berhasil mencatat 561,89 ribu keluarga atau sekitar 14,78% keluarga di Sumut.

Untuk itu 84% penduduk Sumatera Utara (Sumut) yang belum tercatat pada Sensus Penduduk (SP) Online 2020 diharapkan dapat tercatat petugas sensus hingga akhir bulan nanti melalui pengisian kuesioner.

Pemkab Langkat Raih Penghargaan dari BPS karena Capaian Sensus Penduduk Online-nya

"Nah, pencacahan data penduduk melalui Sensus Penduduk (SP) 2020 ini dimulai besok, Selasa (1/9/2020). Adapun hasil Sensus Penduduk Online 2020, telah tercatat sebanyak 2,34 juta penduduk Sumatera Utara atau sekitar 15,84% dari proyeksi jumlah penduduk Sumatera Utara tahun 2020.

“Ini adalah hasil kerja kita bersama. Tidak hanya milik BPS, namun juga atas kontribusi para stakeholder dan tim media yang juga turut hadir disini. Tentunya tidak mudah bagi kita untuk memperolehnya. Karena, begitu banyak hal yang telah kita curahkan bersama untuk mencapainya. Semoga semangat kerjasama ini dapat terus kita rawat dan pelihara bersama,” jelasnya Suhaimi.

Sementara itu Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sumut, Mukhamad Mukhanif mengatakan di tengah perjalanan SP2020 ini, pihaknya berhadapan dengan pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, BPS dituntut untuk beradaptasi.

Petugas sensus dilengkapi atribut khusus, mengenakan rompi dan tas berlogo SP2020 dan BPS, membawa perangkat sensus, mengenakan name tag sebagai identitas resmi.

Selain itu yang utama menggunakan masker, face shield dan dibekali hand sanitizer.

Sensus Penduduk Online di Medan Masih di Bawah Target, Partisipasi Terendah di Medan Polonia

"Terjadi pengurangan jumlah petugas sensus dari 19.041 petugas yang sebelumnya kita rencanakan menjadi hanya 9.133 petugas karena adanya Covid-19 ini. Itu cukup karena sudah kita perkirakan sebelumnya. Memang ada penambahan beban jumlah KK tetapi durasi dan proses kerja lebih ringan karena tidak ada wawancara. Sebelumnya petugas sensus ini juga harus melalui proses screening (Rapid Test) yang dilakukan oleh BPS bekerja sama dengan faskes," jelasnya.

Syech menjelaskan pelaksanaan sensus kali ini ada tiga Zona. Sumut masuk kedalam Zona 1 dan Zona 2. Pada Zona 1 sensus dilakukan secara Drop off pick up atau DOPU. Sebanyak 25 kabupaten/kota di Sumut masuk di zona ini.

"Untuk Zona 1, pengisian kuisioner dilakukan secara mandiri oleh penduduk. Petugas hanya akan mengantarkan dan mengambil kembali kuisioner tersebut. Sedangkan delapan kabupaten/kota lainnya di Sumut masuk ke Zona 2. Dimana mereka tidak mengisi kuisioner, hanya saja petugas sensus datang memverifikasi data yang sudah dikeluarkan oleh Disdukcapil," urainya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved