Update Covid19 Sumut 5 September 2020

7 Bulan Upaya Pemprov Tangani Covid-19, Gubernur Edy Rahmayadi Singgung Kedisiplinan Warga

Selama rakyat kita ini tidak bisa maksimal disiplin, kita akan masih meningkat terus ini bahkan para tenaga medis akan banyak terpapar

Penulis: Satia | Editor: Salomo Tarigan
T R IBUN MEDAN
Petugas gabungan melakukan razia penertiban masker di Jalan Dr Mansyur, Medan, Sumatera Utara, Selasa (1/9/2020). Pemerintah menerapkan sanksi push up atau squat jump kepada masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan di tempat umum menyusul bertambahnya kasus positif COVID-19 di Medan.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

T R IBUN MEDAN.COM, MEDAN- Tujuh bulan sudah Provinsi Sumatera Utara melawan penyebaran penularanan wabah pandemi Covid-19.

Berbagai upaya dan penanganan terus dilakukan, untuk menghentikan penyebaran

Adapun hasil penanggulangannya, sampai kini masih jauh dari harapan.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun tak henti-hentinya mengimbau seluruh lapisan masyarakat, agar patuh terhadap protokol pencegahan Covid-19.

GUBERNUR Sumatera Utara, Edy Rahmayadi
GUBERNUR Sumatera Utara, Edy Rahmayadi (T R IBUN-MEDAN.com/SATIA)

"Banyak hal yang mesti kita lakukan terkhusus covid. Tapi terkhusus adalah menegakkan protokol kesehatan kepada rakyat kita. Selama rakyat kita ini tidak bisa maksimal disiplin, kita akan masih meningkat terus ini bahkan para tenaga medis akan banyak terpapar," katanya, saat ditemui di Rumah Dinas, Jalan Sudirman, Kota Medan.

Melihat tren peningkatan kasus positif setiap hari, Edy masih tidak memperkenankan sekolah untuk buka dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Walaupun diketahui, Kemendikbud kembali mewacanakan hal tersebut dan mengembalikannya ke masing-masing daerah.

"Anda lihat tren kita meningkat, anak-anak kita sangat rentan (terpapar) itu. Lebih baik kita korbankan satu tahun daripada nanti sekian tahun membuat kesulitan untuk kita semua," katanya.

Mengenai kekurangan alat pelindung diri para tenaga medis untuk menangani pasien covid pada rumah sakit swasta, Gubsu menyebut segera melakukan koordinasi. "Segera kita koordinasikan. Sebab kita tidak bisa membantu APD dan bersifat finansial karena dia adalah bisnis. Untuk itu kita akan koordinasi secara teknis tentang pengamanan tenaga medis dan pasien," katanya.

Selanjutnya tentang pembukaan objek wisata bagi wisatawan mancanegara, Edy mengakui belum saatnya untuk dilakukan. Mengingat sebagian besar masyarakat Sumut masih abai akan protokol pencegahan Covid-19.

"Kalau kita bisa memberi rasa aman ke wisatawan datang ke tempat-tempat pariwisata kita, itu akan terwujud. Tapi kembali lagi disiplin rakyat sehingga menciptakan trust (kepercayaan) orang untuk datang kemari," katanya.

Berkenaan dengan pembukaan objek wisata di masa adaptasi kebiasaan baru ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut mengemukakan, hingga kini pintu masuk baru dibuka buat wisatawan lokal di Sumut saja.

"Mengenai data jumlahnya, saya kurang update untuk itu. Yang pasti turis asing masih belum masuk dan wisatawan nusantara juga dari Sumut dan seputarannya saja," kata Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Sumut, Muchlis Nasution.

Pihaknya mengaku pembukaan kembali objek wisata di masa pandemi, mutlak merupakan diskresi dari masing-masing kepala daerah.

"Pembukaan objek wisata dilakukan berdasarkan keputusan bupati/wali kota setempat. Pada umumnya mereka masih uji coba dengan mengutamakan wisatawan lokal dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai standar yang ditetapkan," kata katanya.

Dia mengatakan, kalau semuanya berjalan lancar sesuai dengan kesiapan objek wisata dalam menerapkan protokol kesehatan, sebagian juga sudah mulai membuka untuk wisatawan nusantara pada September mendatang.

"Kabupaten/kota akan mengawasi objek wisata dimaksud dan akan melakukan tindakan apabila tidak sesuai dengan ketentuan," katanya.

(Wen/T r ibun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved