Jakob Oetama: Wartawan Adalah Profesi, Tetapi Pengusaha karena Keberuntungan

Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, meninggal dunia pada Rabu (9/9/2020) pukul 13.05 WIB.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Tokoh Pers Jakob Oetama. 

Rekomendasi itu diberikan oleh salah satu guru sejarahnya yang juga pastor Belanda, Van den Berg SJ.

Arahannya, Jakob akan mendapat gelar Ph.D dan kelak menjadi sejarawan.

Dengan menjadi sejarawan, minat Jakob dalam hal menulis akan semakin dapat disalurkan.

Hal itu merupakan tawaran yang bergengsi, mengingat universitas itu merupakan salah satu kampus bergengsi yang masuk jajaran Ivy League, salah satu dari delapan kampus top di AS.

Di tengah keraguan itu, Jakob Oetama juga melamar sebagai dosen di Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat. Lamarannya diterima.

Bahkan pihak universitas juga menyiapkan rumah dinas di Bandung.

Tidak hanya itu, Unpar juga akan memberi rekomendasi untuk Jakob Oetama setelah beberapa tahun mengajar agar dapat menyelesaikan Ph.D di Universitas Leuven, Belgia.

"Antara mengajar sebagai dosen atau menjadi wartawan, dua alternatif yang sama-sama menarik," kenang Jakob Oetama.

Untuk memutuskan masa depannya, Jakob Oetama meminta pendapat pada Pastor JW Oudejans OFM.

Pastor Oudejans disebut Jakob Oetama sebagai orang di balik Penabur.

Saat pastor bertanya profesi apa yang ingin ditekuni, Jakob Oetama menjawab ingin menjadi dosen.

Namun, Pastor Oudejans memberi pernyataan menarik yang mengubah pandangan Jakob Oetama saat itu.

"Jakob, guru sudah banyak, wartawan tidak," kata Oudejans.

Jawaban itu seakan menjawab kebimbangan Jakob Oetama saat berada di persimpangan pilihan.

Saat itu, Jakob Oetama pun memilih untuk menjadi wartawan profesional, dan bukan guru profesional.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved