Intelijen Inggris Sebut Ada Upaya Sabotase Korea Utara, Target Prancis, Australia, dan Indonesia
Pemerintah Korea Utara dilaporkan tengah mengaktifkan seluruh aktivitas agen-agen intelijennya di seluruh dunia.
Dan badan-badan intelijen Barat percaya bahwa mereka telah memiliki kunci kode berbasis angka Pyongyang.
Lebih lanjut, berita bahwa Inggris telah memecahkan kode tersebut segera diteruskan ke kepala intelijen di Amerika Serikat (AS), Kanada, Selandia Baru, dan Australia.
Mereka butuh bantuan untuk membuka kunci parsial dan itu memakan waktu beberapa minggu untuk menyelesaikan kode sepenuhnya.

Foto dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), memperlihatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (dua kiri) menghadiri upacara peresmian pabrik pupuk di Provinsi Pyongan Selatan, Korea Utara, Jumat (1/5/2020). Ini menjadi kemunculan pertama Kim Jong Un setelah dikabarkan terakhir tampak pada 12 April lalu dan sempat dispekulasikan telah meninggal dunia. (kcna)
Meski belum ada pernyataan dari Korea Utara, namun sabotase terhadap kesepakatan perdagangan itu dilakukan karena Australia dan Indonesia kurang menghormati wilayah Pyongyang.
Korea Utara sendiri hingga kini masih dinilai 'terisolasi' secara teknologi.
Bahkan kelompok elitnya hanya mengizinkan ponsel yang terpasang ke jaringan domestik sehingga tak dapat berkomunikasi dengan dunia luar selain Korea Utara.
Secara tradisional, kepala wilayah di Pyongyang menggunakan stasiun 'angka' untuk menyampaikan perintah dari atasan yang telah terenkripsi.
Perintah tersebut nantinya akan diberikan pula kepada seluruh agen Korea Utara secara global.
Tak menggunakan tulisan secara gamblang, kode dibentuk menggunakan angka acak disertai referensi halaman yang kurang jelas.
(*)