Warga Tanjung Sari Heboh Bau Busuk

Hasil Pembongkaran Keramik di Tahfiz Quran Tanjung Sari Nihil Mayat, Warga Kecewa dan Terobos Masuk

Kepala Lingkungan VI Tanjung Sari Medan, Dayat Iskandar menerangkan, setalah melakukan pencarian tidak ada ditemukan apa-apa di dalam lantai keramik.

TRIBUN MEDAN/VICTORY
KONDISI lantai rumah Tahfiz Quran Ustaz Haji Taufik di Gang Kancil, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang yang sudah dibongkar oleh usai tercium aroma busuk dari dalam kamar. 

Dayat menuturkan bahwa pihaknya telah berkoodinasi dengan pemilik rumah yang berada di Bogor bahwa dirinya tidak pernah melakukan pergantian keramik.

"Ada empat buah keramik yang berbeda dan kelihatannya baru. Karena pemilik rumah mengatakan tidak pernah mengganti keramik," ungkapnya.

BREAKING NEWS: Misteri Bau Busuk di Rumah Tahfiz Quran Gang Kancil Tanjung Sari

Kepling juga membenarkan bahwa pengurus Tahfiz yang bernama Ustaz Haji Taufik Bin Azis pernah ditangkap kasus penyodoman terhadap santri.

"Betul pengurusnya Ustaz Taufikaufik sempat tersandung perkara pencabulan di bulan April. Pada saat disodomi pertama yang ditangkap Polrestatabes ada dua orang. lalu damai lalu lepas," tuturnya.

Iskandar menyebutkan Tahfiz tersebut sudah dua tahun berdiri dan tak pernah meminta izin.

"Sudah ada sekitar dua tahun, tapi tempat ini tidak ada lapor ke kami. Dan sudah sebulan ini kosong," jelasnya.

Pengakuan dari warga setempat Ibu Sembiring (55) yang rumahnya tepat di lokasi kejadian menyebutkan bahwa awalnya kejadian tersebut bermula pada 10 September 2020 lalu.

"Jadi awalnya itu ketahuan bau busuk dimana ada delapan orang yang mau bagikan donatur ke Tahfiz ini tiba-tiba ada satu yang kesurupan waktu megang pintu gerbang dan sebut untuk membongkar keramik di rumah tersebut," tuturnya saat diwawancarai di lokasi.

"Waktu kejadian kesurupan itu lebih bau lagi, sampai banyak yang muntah," tambahnya.

HEBOH Bau Busuk Rumah di Tanjung Sari, Warga Ungkap Orang Kesurupan, Ternyata Rumah Pemuka Agama

Lalu setelah itu ia menyebutkan warga langsung memanggil Kepala lingkungan setempat untuk memeriksa kejadian tersebut.

"Kita langsung panggil kepling dan pengurus Masjid Al-Furqon untuk lihat keramik. Ternyata benar bahwa warna keramik itu ada empat berbeda dari keramik lainnya dan waktu menokok keramik terdengar bunyi kopong," ungkap Sembiring.

Sembiring juga menuturkan sebelumnya pada masa awal mula Covid-19 dirinya dan keluarga sempat diminta membersihkan rumah Tahfiz tersebut.

"Pernah datang abangnya suruh bersihin rumahnya, lalu saya ajak anak dan menantu saya bersihkan. Waktu bersihkan itu rupanya bau sekali enggak tahan," tuturnya.

Ia juga membeberkan bahwa di lokasi keramik tersebut memang didapati informasi dari para santri menjadi ruang penyiksaan dan penyodoman.

Sembiring bahkan menyebutkan pada bulan Maret 2020, pemilik Tahfiz yang bernama Ustaz Haji Taufik Bin Azis pernah tersandung kasus hukum karena menyodomi empat anak.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved