Warga Tanjung Sari Heboh Bau Busuk
HEBOH Bau Busuk Rumah di Tanjung Sari, Warga Ungkap Orang Kesurupan, Ternyata Rumah Pemuka Agama
Kawan saya santri I umur 13 tahun pernah dipanggil ke kamar itu arena melanggar peraturan. Dan disitu dia disodomi pengakuan dari dia
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Salomo Tarigan
Laporan Wartawan T r ibun-Medan.com, Victory Arrival Hutauruk
T R IBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga Gang kancil, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang heboh, setelah tercium bau busuk yang menyengat dari dalam rumah seorang pemuka agama.
Tadi malam, warga ramai mengerumuni lokasi tersebut.
Sempat pula beredar isu telah terjadi pembunuhan dan pemakaman jenazah di taman rumah tersebut.
Hingga siang ini, Senin (14/9/2020), warga kian ramai berkerumun di depan rumah seorang pemuka agama,
Pengakuan dari warga setempat Ibu Sembiring (55) yang rumahnya tepat di lokasi kejadian menyebutkan bahwa awalnya kejadian tersebut bermula pada 10 September 2020 lalu.
• Akhirnya Kamar Diduga Tempat Mayat Ditanam Dibongkar Petugas dan Warga, Heboh Tanjung Sari Medan
"Jadi awalnya itu ketahuan bau busuk di mana ada 8 orang yang mau bagikan donatur ke Tahfiz ini tiba-tiba kesurupan waktu megang pintu gerbang dan sebut untuk membongkar keramik di rumah tersebut," tuturnya saat diwawancarai di lokasi, Senin (14/9/2020).
"Waktu kejadian kesurupan itu lebih bau lagi, sampai banyak yang muntah," tambahnya.
Lalu setelah itu ia menyebutkan warga langsung memanggil Kepala lingkungan setempat untuk memeriksa kejadian tersebut.
"Kita langsung panggil kepling dan pengurus Masjid untuk lihat keramik. Ternyata benar bahwa warna keramik itu ada 4 berbeda dari keramik lainnya dan waktu menokok keramik terdengar bunyi kopong," ungkap Sembiring.
Sembiring juga menuturkan sebelumnya pada masa awal mula Covid-19 dirinya dan keluarga sempat diminta membersihkan rumah Tahfiz tersebut.
"Pernah datang abangnya suruh bersihin rumahnya, lalau saya ajak anak dan menantu saya bersihkan. Waktu bersihkan itu rupanya bau sekali enggak tahan," tuturnya.
Ia juga membeberkan bahwa di lokasi keramik tersebut memang didapati informasi dari para santri menjadi ruang penyiksaan dan penyodomian.
Sembiring bahkan menyebutkan pada Bulan Maret 2020, pemilik Tahfiz pernah tersandung kasus hukum karena menyodomi 4 anak.
"Di dalam kamar kosong yang keramiknya berbeda itu informasi dari para santri memang meniadi penyiksaan para santri. Juga pada Bulan 3 kemarin itu pernah ditahan polisi karena diduga sodomi dua laki-laki, sempat ditahn tapi bulan 5 udah keluar lagi," ungkapnya.