Update Covid19 Sumut 22 September 2020

MENGHARUKAN, Seorang Guru di Lubukpakam Meninggal karena Covid-19, Pemakaman Jasad Ditolak Warga

Akhirnya Camat Delitua, Wakil Karo-Karo ikut memfasilitasi dan mencari tempat pemakaman.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Salomo Tarigan
KOMPAS.com/RAJA UMAR
Ilustrasi Proses pemakaman jenazah pasien covid-19 

T R IBUN-MEDAN.com- Seorang guru SMK Negeri 1 Lubukpakam Kabupaten Deliserdang berinisial LM meninggal dunia karena terpapar virus corona  (Covid-19).  

Guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deliserdang, Senin (21/9/2020).

RSUD Deliserdang
RSUD Deliserdang (T r ibun Medan/Indra Sipahutar)

Malangnya, proses pemakaman yang bersangkutan mendapat penolakan dari warga.

Berulang kali jasadnya hendak dimakamkan di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) namun berulang kali juga mendapat penolakan dari warga.

Hal ini membuat tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Deliserdang kebingungan lahan lain untuk pemakamannya.

Hingga hari ini, Selasa (22/9/2020), Jasad pasien covid-19 tersebut masih berada di RSUD Deliserdang.

Informasi yang dikumpulkan di RSUD Deliserdang, korban LM positif Covid-19.

Ia meninggal dunia sekira pukul 15.45 WIB.

Wakil Juru  bicara percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Deliserdang, dr Ade Budi Krista yang dikonfirmasi mengakui kalau pemakaman korban banyak mendapatkan kendala.

"Memang pagi ini masih di RSUD (jasadnya). Awalnya mau dimakamkan dekat kediamannya tapi seperti itu lah (ditolak). Padahal kalau sudah dikubur itu enggak ada dampak apa-apa. Masyarakat juga janganlah berbuat seperti itu. Bagaimana kalau ada bagian keluarga mereka yang mendapat musibah seperti itu lalu ditolak, bagaimana perasaannya kalau jasad bapaknya, ibunya dan orang-orang yang disayanginya diperlakukan seperti itu. Tentukan tidak akan ada yang mau. Beliau adalah guru dan asli warga situ sebenarnya,"kata dr Ade.

Ia menyebut sempat ada tiga kali jasad korban hendak dimakamkan.

Setelah ditolak warga untuk dimakamkan di area pemakaman dekat rumah baru kemudian hendak di makamkan di kawasan Kecamatan Pagar Merbau.

Namun saat itu tempatnya juga tidak sesuai dan kemudian mau dibawa ke area lahan persawahan milik keluarga.

"Sampai jam 12 malam pun gugus tugas tadi malam masih cari tempat pemakamannya. Terakhir ditawarkan sama keluarganya untuk dimakamkan di persawahan. Kendalanya malam-malam gitu dimana cari tukang galinya. Udah gitukan lokasinya juga berair jadi memang tidak memungkinkan malam dikebumikan. Kalau jenazahnya belum sempat dibawa dari rumah sakit,"kata dr Ade.

Ia menyebut Pemkab sudah menemukan lahan yang tepat untuk makan korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved