Breaking News

Update Covid19 Sumut 30 September 2020

VIRAL Kerumunan Pengunjung Hairos Water Park, Pengelola Minta Maaf Janji Tak Akan Ulangi Lagi

Viral di media sosial kerumunan massa yang terjadi di tempat wisata Waterpark di Deliserdang.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Ini tidak mudah, butuh kerja sama semua pihak dan kesadaran kolektif masyarakat.

Tetapi saya yakin Sumut mampu untuk itu," ujar Doni yang juga merupakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, saat berkunjung ke Rumah Dinas Gubernur Sumut, di Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (26/9/2020) malam.

Menurutnya, penyebab sulitnya penanganan Covid-19 adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak khawatir terhadap virus yang hingga kini belum ada vaksinnya.

Mereka beranggapan tidak mungkin terpapar Covid-19, bahkan sebagian tidak percaya adanya Covid-19.

Berdasarkan survei yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 pada 5 provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel), kelompok yang percaya tidak akan tertular Covid-19 cukup tinggi.

Yang tidak khawatir dengan Covid-19 di Provinsi DKI mencapai 4,4 persen, Jabar 5 persen, Jateng 4,8 persen, Jatim 4,5 persen dan Kalsel 3 persen.

Sedangkan yang merasa tidak berisiko terpapar wabah ini di DKI 30 persen, Jabar 16,7 persen, Jateng 18,3 persen, Jatim 4,5 persen dan Kalsel 14,9 persen.

Menurut Doni, persepsi ini sangat menentukan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.

Kurangnya kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan membuat semakin sulitnya mengendalikan penyebaran Covid-19.

"Saya rasa di Sumut tidak berbeda jauh dari 5 daerah tersebut.

Padahal saat ini satu-satunya obat adalah protokol kesehatan.

Kelompok dengan persepsi seperti ini sudah tentu abai dengan protokol kesehatan.

Padahal mereka sangat rentan terpapar dan menyebarkan Covid-19," kata Doni, yang disaksikan oleh Forkompinda Sumut.

Tidak sedikit dari dua kelompok tersebut berasal dari usia produktif, di mana di Sumut usia produktif (31-45 tahun) paling tinggi kasusnya.

Dari 9.749 kasus konfirmasi positif (per 24 September) sebanyak 31,87 persen merupakan usia produktif.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved