Update Covid19 Sumut 2 Oktober 2020
Gara-gara Hasil Swab Lama, Pemkab Karo Akan Bangun Laboratorium PCR, Begini Rencana Bupati Terkelin
Nantinya laboratorium ini jadi dibangun setidaknya akan mempercepat masyarakat mendapat hasil swabnya.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Salomo Tarigan
Laporan Wartawan T r ibun-Medan.com/Muhammad Nasrul
T R IBUN-MEDAN.com, KABANJAHE - Di masa pandemi penyebaran virus corona (Covid-19) ini, masyarakat baik yang sudah terpapar atau belum banyak yang melakukan tes swab.
Namun, dari banyaknya jumlah masyarakat yang melakukan pengujian ini, ternyata masyarakat harus menunggu beberapa hari untuk mengetahui hasil swab.
Pasalnya, dengan banyaknya sampel yang masuk pengujian harus dilakukan secara bertahap.
Untuk itu, dengan antrenya sampel swab untuk diuji maka diperlukan adanya laboratorium pengujian sampel swab untuk mempercepat hasil keluar.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo berencana akan membuat fasilitas laboratorium polymerase chain reaction atau yang disingkat dengan PCR.
Informasi yang didapat nantinya laboratorium ini, akan dibangun di komplek Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe, Jalan Selamat Ketaren, Kabanjahe.
Bupati karo Terkelin Brahmana, mengungkapkan pembangunan labotorium ini merupakan hal yang urgen untuk membantu mempercepat pendeteksian penyebaran Covid-19.
Dirinya mengatakan, rencana pembangunan laboratorium di RSU Kabanjahe dikarenakan rumah sakit tersebut merupakan milik pemerintah, dan menjadi rujukan Covid-19 bagi Kabupaten Karo dan beberapa wilayah di sekitarnya.
"Seperti yang kita lihat penyebaran Covid-19 sampai sekarang masih cukup tinggi, dan untuk mengetahui hasil swab kita harus menunggu cukup lama. Untuk itu, rencana ini dirasa perlu untuk mempermudah dan mempercepat proses pendeteksian penyebaran Covid-19," ujar Terkelin, Jumat (2/10/2020).
Terkelin mengatakan, dengan adanya laboratorium ini nantinya dapat membantu masyarakat bagi yang ingin melakukan pengujian swab.
Dengan laboratorium yang berada di sini, nantinya juga dapat mempercepat keluarnya hasil pengujian setelah masyarakat melakukan tes swab.
Dirinya menyebutkan, selama ini dengan kondisi laboratorium yang penih masyarakat harus menunggu keluarnya hasil swab mulai dari sepekan hingga dua pekan dikarenakan laboratorium yang ada melayani sampel dari seluruh masyarakat Provinsi Sumatera Utara.
Untuk itu, jika nantinya laboratorium ini jadi dibangun setidaknya akan mempercepat masyarakat mendapat hasil swabnya.
"Inilah yang menjadi alasan utama kita untuk membuat rencana membangun laboratorium PCR di daerah. Selaku pemerintah yang berwenang di darahnya masing-masing, kita harus tau kebutuhan warga," katanya.
Terkelin menjelaskan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan perencanaan seperti meminta izin kepada pihak dari GBKP pusat selaku pemilik lahan.
• Diperintah Langsung Gubernur Edy, Gugus Tugas Tegaskan Penutupan Hairos Waterpark Bisa 1 Bulan
Dirinya berharap, dengan permohonan ini nantinya dapat mempermudah Pemkab dalam melakukan pembangunan fasilitas laboratorium.
"Terkait lokasi lahan RSUD yang akan dibangun dalam waktu dekat, kita akan berencana untuk melakukan pertemuan dengan pihak GBKP, dan akan meminta ijin selaku pemilik lahan di RSUD untuk mendapat persetujuan, mengingat tujuan demi kemanusian," ungkapnya.
Di tempat serupa, Direktur RSU Kabanjahe dr Arjuna Wijaya menjelaskan jika memang sudah ada rencana dari Pemkab maka pihaknya akan mengikuti.
• BEREDAR PESAN Berantai Status Kota Medan Terapkan PSBB Viral di Whatsapp, Ditanggapi Dinas Kesehatan
Dirinya menyebutkan, jika memang sudah ada kesepakatan antar pihak maka pembangunan akan direncanakan mulai bulan November mendatang.
"Ya kalau sudah ada arahan dari pimpinan, pasti akan kita jalankan. Kita tunggu dulu hasil koordinasi seperti apa, kalau sudah ada kesepakatan mungkin bulan depan akan kita mulai pengadaan," ucapnya.
Ketika ditanya perihal asal dana untuk pembangunan labotorium PCR ini, Arjuna mengaku jika nantinya menggunakan anggaran dari P-APBD tahun 2020. Ketika ditanya mengenai perincian biaya, dirinya menjelaskan belum dapat memastikannya karena sampai saat ini masih dalam proses pembahasan.
"Dananya bersumber dari P-APBD 2020, dan ini masih dibahas," katanya.
• BREAKING NEWS: Satgas Covid-19 Sumut Sidak di Hairos Waterpark, Ditemukan Pelanggaran
Arjuna menjelaskan, nantinya pembangunan laboratorium ini tidak dilakukan secara permanen seperti membangun gedung baru.
Dirinya menyebutkan, laboratorium yang akan dibangun nantinya bersifat temporer atau sewaktu-waktu dapat dibangun. Sementara untuk alat PCR sendiri pihaknya juga masih akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karo, berjenjang hingga ke Kementerian Kesehatan.
"Kalau luasnya, kemungkinan laboratorium ini akan kita bangun dengan ukuran 6 meter kali 10,5 meter. Kalau untuk pengadaan alat, tetap akan kita koordinasikan antara Pemkab dengan pemerintah pusat," katanya.
Dirinya mengungkapkan, nantinya jika laboratorium ini sudah berjalan maka pengetesan sampel swab hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat jam setiap sampel.
Dirinya mengatakan, untuk kemampuan pengetesan pihaknya juga menargetkan dalam satu hari laboratorium ini dapat melayani pengetesan sampel swab hingga kurang lebih 90 sampel.
• BEREDAR PESAN Berantai Status Kota Medan Terapkan PSBB Viral di Whatsapp, Ditanggapi Dinas Kesehatan
(cr4/t r ibun-medan.com)
