HASIL Penelitian Gejala Baru Virus Corona Menyerang Jantung, Bukan Cuma Menyerang Paru Manusia

Penelitian terbaru tentang Covid-19, ternyata tak sekadar menyerang organ paru-paru.

Editor: Salomo Tarigan
ilustrasi/dailymail
Serangan Jantung 

HASIL Penelitian Gejala Baru Virus Corona Menyerang Jantung, Bukan Cuma Menyerang Paru Manusia

T R IBUN-MEDAN.com - Penelitian terbaru tentang Covid-19, ternyata tak sekadar menyerang organ paru-paru.

Virus Corona juga berpotensi merusak jaringan jantung secara permanen.

Bahkan, pada orang yang memiliki gejala ringan, maupun tidak bergejala sama sekali atau kerap disebut orang tanpa gejala (OTG).

Polrestabes Bentuk Tim Buru Pencuri Bersenjata Api di Jalan Katamso Medan, Wajah Pelaku Terekam CCTV

Ketika pandemi Covid-19 muncul, para pakar meyakini infeksi ini utamanya menyerang organ paru-paru.

Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah pengidap, para pakar menyadari hal lain.

Virus Corona makin sedikit tonjolan protein (spike) makin efisien virus ini terikat dengan sel manusia
Hasil penelitian dan uji laboratorium virus corona makin sedikit tonjolan protein (spike) makin efisien virus ini terikat dengan sel-sel di tubuh manusia (Fakultas Kedokteran Universitas Zhejiang)

Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di bulan Juni 2020 di Heart Rhythm, sebanyak 20-30 persen pasien Covid-19 di rumah sakit ternyata menunjukkan tanda-tanda kerusakan jantung.

Saat itu, para peneliti menganggap, kerusakan jantung memang bisa terjadi pada pasien dengan kondisi parah.

Namun, kini ada gambaran yang lebih jelas mengenai itu.

Penelitian virus Corona di Laboratorium yang terdapat di Wuhan, China.
Penelitian virus Corona di Laboratorium yang terdapat di Wuhan. (South China Morning Post)

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada September 2020 di JAMA Cardiology menunjukkan jawabannya.

Disebutkan, virus tersebut memang dapat membahayakan jaringan jantung, bahkan pada mereka yang memiliki gejala ringan, atau tidak bergejala sama sekali.

Meskipun terlalu dini untuk memastikannya, sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Cardiology edisi Juli 2020 menunjukkan, kerusakan tersebut mungkin saja terjadi secara permanen.

“Virus ini menginfeksi hampir setiap organ dalam tubuh, dan jantung tidak terkecuali,” demikian penjelasan Direktur Program Hipertensi dan Profesor Kedokteran di divisi kardiologi Rumah Sakit Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Amerika Serikat, Oscar Cingolani, seperti dilansir the Healthy.

Lantas, apa penyebabnya?

Tentu saja, peradangan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved