Sekda Tanjungbalai Rencananya Hari Ini Diperiksa Polisi Terkait Temuan 5 Kg Sabu di Kamar Dinasnya

Penemuan sabu di mes Pemko Tanjungbalai menyeret-nyeret nama sejumlah pejabat di Tanjungbalai, termasuk calon Wali Kota

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko (tengah) menunjukkan barang bukti saat gelar kasus narkoba di Mapolrestabes Medan, Senin (5/10/2020). Dalam kasus ini, polisi mengamankan enam tersangka dengan barang bukti sabu total 18 kilogram. 

T R I B U N-M E D A N.com,MEDAN-Sekda Kota Tanjungbalai Yusmada rencananya akan diperiksa Polrestabes Medan.

Dia diperiksa terkait kasus temuan sabu di Mess Pemko Tanjungbalai yang beralamat di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor.

Rencananya, Yusmada akan diperiksa hari ini, Rabu (7/10/2020) sebagai saksi.

Hendak Bawa Sabu 1 Kilogram Lewat Pesawat ke Kendari, Dua Warga Ditangkap AVSEC Bandara Kualanamu

"Kasus temuan narkoba di mess pemko ini masih kami kembangkan.

Kenapa tersangka bisa mendapat fasilitas," kata Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, Selasa (6/10/2020).

Sementara itu, saat kasus ini dikembangkan polisi, tersangka Jimmy Sitorus Pane (JSP) mengaku sebagai tim sukses salah satu pasangan calon Wali Kota Tanjungbalai M Syahril.

Menanggapi pengakuan Jimmy, Sekretaris DPD Partai Golkar Tanjungbalai sekaligus Wakil Ketua Bidang Kampanye Syahrial-Waris, Khuwailid Mingka menegaskan bahwa Jimmy tidak pernah terdaftar di struktur tim kampanye paslon Syahrial-Waris.

Hal itu, kata Khuwailid, dapat dilihat dari dokumen yang mereka serahkan ke KPU Kota Tanjungbalai.

Seorang Pemuda 20 Tahun Jadi Kurir Sabu 2,1 Kg, Disergap Petugas saat Bawa Motor di Medan Perjuangan

"Saya nyatakan dengan tegas dan setegas-tegasnya tidak (Tim Sukses).

Baik itu sebelum dia (Jimmy) tertangkap atau pun ketika sudah tertangkap," kata Khuwailid.

Menurut Khuwailid, sruktur tim pemenangan pasangan tersebut telah terbentuk sejak tanggal 3 September 2020,

atau satu hari sebelum paslon tersebut mendaftar sebagai bapaslon ke KPU Tanjungbalai.

Di samping itu, Khuwailid pun membantah adanya kedekatan Syahrial dan tersangka Jimmy di lingkup partai politik.

Video Detik-Detik Pemuda 20 Tahun Disergap, Bawa 2 Kilogram Sabu di Kota Medan

Sebab, usai Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Tanjungbalai, hingga terbentuknya kepengurusan pada 31 Agustus 2020 lalu, tidak ada tercantum nama Jimmy Sitorus Pane.

"Secara struktur dan organisasi si Jimmy ini tidak ada. Bahkan sudah setahun lebih, tidak ada komunikasi sama sekali dengan Golkar maupun Haji Zul (Zulkifli Amsar Batubara/ayah Syahrial).

Saat Pileg tahun lalu pun sudah tidak kelihatan lagi," ucapnya.

Dijelaskan Khuwailid, kedekatan Syahrial dan Jimmy memang pernah terjadi pada Pilkada 2015 silam.

Namun, saat itu Jimmy pun tidak masuk ke dalam struktur tim pemenangan, dan baru bergabung di tengah perjalanan di saat kampanye pada Pilkada lalu sudah berlangsung.

TERNYATA Gembong Sabu 18 Kg Ini Adalah TS Wali Kota Tanjungbalai, Bebas Pakai Mess Pemko

"Kalau dulu dekat iya. Tapi sekarang tidak lagi. Kalau saat pemenangan periode lalu memang dekat.

Dulu itu, awalnya si Jimmy dikenalkan oleh seorang Ketua Kecamatan Golkar di Tanjungbalai ke Haji Zul,

karena Jimmy disebut banyak massanya, dan Haji Zul ini kan Dewan Petimbangan Partai Golkar Tanjungbalai.

Dari situ timbul kedekatan. Namun usai Pilkada, setelah itu Jimmy diketahui banyak terkena masalah hukum,

salah satunya pernah ditangkap karena bawa soft gun di Batubara, jadi perlahan mulai ditinggalkan Haji Zul," jelasnya.

Ia pun memastikan kasus yang menjerat Jimmy saat ini di Polrestabes Medan tidak ada kaitan sama sekali dengan M Syahrial dan Zulkifli Amsar Batubara.

"Permasalahan hukum yang menimpa Jimmy murni tanggung jawab pribadi yang dilakukan bersangkutan," tegasnya.

Diketahui, di Mapolrestabes Medan, satu dari enam tersangka kasus sabu 18 kilogram, Jimmy Sitorus Pane (JSP) mengakui menyimpan barang haram sebanyak 5 kilogram di mess Pemko Tanjungbalai di Medan.

Usut punya usut, Jimmy bisa bebas memanfaatkan fasilitas negara tersebut lantaran berstatus TS atau tim sukses Wali Kota Tanjungbalai pada pilkada lalu.

Polisi Temukan Sabusabu di Kamar Sekda Mess Pemko Tanjungbalai

Hal itu terungkap ketika Jimmy ditanyai Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, saat konferensi pers pengungkapan sabu 18 kg di Mapolrestabes Medan, Senin (5/10/2020).

Di sela-sela pemaparan kasus, Kombes Riko mendekati satu per satu tersangka, dimulai dari Jimmy Sitorus Pane yang hadir dengan mengenakan handuk merah di lehernya.

Kepada Kapolrestabes, Jimmy mengaku pekerjaannya sehari-hari adalah wiraswasta.

Kombes Riko pun menanyakan tentang penggunaan fasilitas Mess Pemko Tanjung Balai tersebut.

"Karena saya salah satu TS (tim sukses)-nya wali kota. Jadi kalau kita ke Medan, kita menginap di sana," sambungnya.

Berita Foto: Kapolrestabes Medan Menjelaskan Ada Temuan Sabu 5 kilogram di Mess Pemko Tanjungbalai

Mengaku Tidak Kenal
Sekda Pemko Tanjungbalai Yusmada mengaku tidak tahu menahu soal tamu yang menginap di mes Pemko Tanjungbalai.

Kata Yusmada, tanggung jawab mes Pemko Tanjungbalai dipercayakan sepenuhnya kepada penjaga.

Sehingga dirinya pun tak menyangka bila akhirnya ada ditemukan narkoba di mes Pemko Tanjungbalai.

ASN Kemenag Ini Mengaku Konsumsi Sabu Biar Lancar Nasehati Pengantin

"Kita kurang tau lah kenapa gitu dia. Kunci kan semua sama penjaga di situ. Yang bersihkan juga penjaga.

Jadi siapa saja yang masuk kurang tahu," kata Yusmada.

Soal adanya masyarakat sipil yang bisa menggunakan fasilitas negara, Yusmada pun mengatakan itu dilakukan untuk menambah PAD.

"Mes itu kan untuk nambah PAD juga, bisa dipakai pegawai dan umum.

Mungkin karena kamar ku tak pernah ku pakai, makanya disewa orang itu (penjaga).

Kalau secara prosedur memang itu dari bagian umum. Tapi saya pikir bagian umum pun kurang tahu," tambahnya.

Satu dari Enam Tersangka Meninggal Dunia Terkait Kasus Sabu 18 Kilogram

Disinggung bahwa ada barang bukti narkotika yang ditemukan di kamar dinasnya,

Yusmada menegaskan sejak menjabat sebagai ASN tertinggi di Pemko Tanjungbalai, dirinya tidak pernah singgah bahkan menginap di fasilitas milik negara tersebut.

"Karena mungkin aku nggak tinggal di situ, jadi nggak ada melapor orang itu.

Kalau pun tugas (ke Meda), kadang nginap di rumah keluarga, kadang di hotel," ungkapnya.

Yusmada pun mengaku tak mengenal sosok dua warga Tanjungbalai yang tertangkap dalam kasus tersebut.(vic/ind)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved