Penanganan Covid
UPDATE Covid-19 di Sumut Naik 96 Kasus Total Nyaris Tembus 11 Ribu, Pasien Sembuh 177 Orang
Kasus Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara bertambah 96 kasus dalam 24 jam terakhir.
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kasus Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara bertambah 96 kasus dalam 24 jam terakhir.
Hingga Rabu (7/11/2020) angka kasus covid-19 di Sumut nyaris menembus 11.000 kasus, tepatnya berjumlah 10.965 kasus.
Sementara untuk pasien sembuh bertambah 177 pasien menjadi 8.048 orang.
Untuk pasien meninggal bertambah 5 orang menjadi 452 orang.
Berikut ini, jumlah kasus Covid-19 hingga hari ini untuk provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu:
Aceh
Positif: 5254
Sembuh: 3326
Meninggal: 204
Sumut
Positif: 10965
Sembuh: 8048
Meninggal: 452
Sumbar
Positif: 7623
Sembuh: 4244
Meninggal: 158
Riau
Positif: 8832
Sembuh: 5439
Meninggal: 197
Kepri
Positif: 2411
Sembuh: 1593
Meninggal: 59
Jambi
Positif: 647
Sembuh: 293
Meninggal: 14
Bengkulu
Positif: 758
Sembuh: 531
Meninggal: 37
Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menuturkan hingga saat ini pihaknya terus menggalakkan program pembagian masker bagi 5 juta masyarakat.
"Yang pasti Gubernur sudah melaunching gerakan 5 juta masker, artinya kita secara bertahap sudah membagi masker sesuai dengan jumlah yang kita rencanakan," tuturnya.
Ia mengakui bahwa tingkat kepatuhan masyarakat menggunakan masker di semua daerah di Sumut masih terbilang minim.
Bahkan Aris menyebutkan terdapat fenomena bahwa masyarakat menggunakan masker hanya untuk menghindari razia yang dilakukan tim gabungan.
"Nah di masyarakat memang untuk membiasakan menggunakan masker yang benar ini masih agak minim. Tapi kita Gugus Tugas masih tetap terus memantau Terkait penggunaan masker-masker. Kalau kita melihat ya masih belum kesadaran dan terbiasa menggunakan masker. Malah cenderung seperti ini masyarakat hanya menggunakan masker jika ada petugas yang sedang merazia. Lalu pengendara itu baru memakai masker, ini fenomena yang terjadi sekarang," sebutnya.
Meski begitu saat ini Gugus Tugas masih terus menggalakkan razia khusus masker di semua kabupaten/kota di Sumatera Utara.
"Seperti yang kita ketahui setiap malam, sudah ada razia khusus masker yang dilakukan oleh Gugus Tugas Provinsi. Sudah semua daerah, Gugus Tugasnya mengadopsi apa yang dilakukan provinsi, hampir setiap malam ada juga yag terjadwal tapi setiap daerah sudah mulai tergerak melakukan itu. Karena mereka di daerah sudah rata-rata mengeluarkan Perbup dan Perwal terkait penindakan pelanggaran protokol kesehatan," ungkap Aris.
Aris mengakui bahwa butuh waktu untuk membuat masyarakat sadar pentingnya masker di tengah masa pendemi Covid19 saat ini.
"Artinya keinginan masyarakat untuk menggunakan masker secara sukarela ini masih butuh waktu saya kira," cetus Aris.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Pemprov Sumut ini juga menyebutkan bahwa pihaknya juga telah memberikan hukuman bagi masyarakat.
"Kita juga an juga sudah diberikan punishment terhadap masyarakat yang tidak menggunakan masker. Kita masih teguran lisan, lalu ada push up secara administratif berbeda-beda. Kita belum ada denda diberikan, di Medan dan Deliserdang sudah menggunakan sanksi. Jadi masing-masing berbeda penindakannnya tergantung mereka mengartikan Pergub itu," tuturnya.
Aris menuturkan masker yang baik untuk masyarakat minimal menggunakan masker kain tiga lapis.
"Masker kain tiga lapis yang sebaiknya digunakan masyarakat. Bukan masker scuba," jelasnya.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. T r ibun Medan mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
(vic/tribunmedan.com)