AKHIRNYA Prabowo Diterima Amerika Serikat, Ini Fakta Penting di Balik Pencabutan Pencekalan

Amerika mencekal Prabowo pada 2000 karena dianggap terlibat dalam pelanggaran HAM penculikan dan penghilangan aktivitis dengan menggerakkan Tim Mawar

Editor: Tariden Turnip
Russian MoD
AKHIRNYA Prabowo Diterima Amerika Serikat, Ini Fakta Penting di Balik Pencabutan Pencekalan. Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di Moskow, Selasa (28/1/2020) 

“AS selalu memainkan peran penting dalam pertahanan dan pengadaan strategis negara kami. Dalam iklim saat ini, kami yakin peran yang ditingkatkan sangat dibutuhkan, ”kata Ronodipuro.

SCMP melansir AS ragu-ragu untuk mencabut pencekalan Prabowo meski sudah menjabat Menteri Pertahanan Indonesia hampir setahun.

Sebelum pencekalan dicabut, Prabowo telah dirayu baik oleh China maupun Rusia.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama Menhan China Wei Fenghe ketika menyaksikan upacara parade dan defile dalam rangka memperingati ulang tahun ke-75 kemenangan Rusia pada Juni 2020.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama Menhan China Wei Fenghe ketika menyaksikan upacara parade dan defile dalam rangka memperingati ulang tahun ke-75 kemenangan Rusia pada Juni 2020. (Dokumen Biro Humas Setjen Kemhan RI)

Bulan lalu, Menteri Pertahanan China Wei Fenghe mengunjungi Indonesia sebagai bagian dari tur empat negara bulan lalu.

Namun waktu kunjungan Prabowo ke Amerika dianggap tidak tepat.

Belum diketahui apakah kunjungan Prabowo akan dilakukan sebelum atau sesudah Pemilihan Presiden AS pada 3 November 2020.

Rekannya dari AS, Mark Esper, mungkin tidak akan menjabat selama kunjungan Prabowo karena dia telah mengindikasikan mungkin akan mundur terlepas dari hasil pemilihan, kata Profesor Zachary Abuza dari National War College yang berbasis di Washington.

“Kapan [Esper akan mundur], saya tidak tahu. Prabowo kemudian akan menemui penjabat sekretaris [jika Esper mundur], ”kata Abuza, yang mengkhususkan diri pada Studi dan Keamanan Asia Tenggara.

“Waktunya aneh [tapi] ini adalah kemenangan yang signifikan bagi Prabowo,” kata Abuza.

“Jelas AS telah membebaskan sanksi demi hubungan bilateral.”

Sedangkan Alex Arifianto, peneliti di S Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, mengatakan mencabut pencekalan Prabowo adalah cara AS untuk menyeimbangkan pengaruh China, untuk memastikan Indonesia tidak bergerak "terlalu jauh ke pihak China."

“China telah secara signifikan meningkatkan investasi militer dan ekonominya, terutama infrastruktur dan pertambangan, di Indonesia sejak pemerintahan [Presiden Joko Widodo] menjabat pada tahun 2014,” kata Arifianto.

Dia mengatakan pemerintahan Trump dipandang kurang terlibat dengan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya dibanding pendahulunya Obama.

Pertemuan itu akan menjadi kesempatan bagi Washington untuk menunjukkan bahwa mereka masih tertarik dengan sekutu Asia Tenggara, meskipun lebih bersifat bilateral daripada multilateral, katanya.

Abuza mengatakan Indonesia secara sengaja "nonblok" dan tidak ingin terlibat dalam konflik kekuatan besar antara AS dan China.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved