Kisah Tragis Olimpiade 1972 di Jerman, Berubah Jadi Pembantaian Atlet Israel: Teroris Bertopeng Ski
Namun, nahasnya sebuah tragedi mengerikan sempat menimpa mereka selama Olimpiade Musim Panas 1972 di Munich,
Setelah negosiasi untuk membebaskan sembilan orang Israel yang menjadi sandera, para teroris membawa para sandera ke bandara Munich.
Baca juga: Tafsir Lengkap Arti Mimpi Basah! Mimpi Basah dengan Mantan Kekasih, Rekan Kerja hingga Artis Cantik
Sesampai di sana, polisi Jerman melepaskan tembakan dari atap dan menewaskan tiga dari teroris.
Pertempuran senjata meletus dan meninggalkan para sandera, dua dari warga Palestina dan seorang polisi tewas.
Setelah upacara pemakaman diadakan untuk para atlet di stadion Olimpiade utama, Presiden Komite Olimpiade Internasional Avery Brundage
memerintahkan agar pertandingan berlanjut, untuk menunjukkan bahwa para teroris tidak menang.
Baca juga: Bukan Karena Peluru Nyasar, Misteri Kematian Ibu Tien Akhirnya Terungkap, Kesaksian Ajudan Soeharto
Meskipun tragedi tersebut sangat merusak acara, ada banyak momen pencapaian atletik spektakuler,
termasuk tujuh medali emas perenang Amerika Mark Spitz dan dua medali emas olimpiade Rusia Olga Korbut yang dramatis.
Sebagai buntut dari pembunuhan di Olimpiade '72, pemerintah Israel, dipimpin oleh Golda Meir,
menyewa sekelompok agen Mossad untuk melacak dan membunuh para pembunuh Black September.
Setelah sekian lama, peristiwa itu dikenang dan dibuat sebuah film oleh Stephen Spielberg 2005
berjudul Munich yang terinspirasi dari serangkaian peristiwa ini.
(Afif Khoirul M)
Baca juga: Bukan Karena Peluru Nyasar, Misteri Kematian Ibu Tien Akhirnya Terungkap, Kesaksian Ajudan Soeharto
(*)
Artikel ini sudah tayang di Intisari dengan judul : Ketika Teroris Palestina Menginginkan Ratusan Tahanan Arab Dibebaskan, Inilah Kisah Tragis Olimpiade 1972 di Jerman yang Berubah Jadi Pembantaian Para Atlet Israel