Egianus Kogoya Pamer Ribuan Amunisi, Akhirnya 4 Oknum TNI Diciduk Jual Senjata/Peluru pada KKB

Marinus mengaku mendapat kiriman foto dari anggota kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Egianus Kogoya di Ndugama

Editor: Tariden Turnip
facebook/marinus yung
Egianus Kogoya Pamer Ribuan Amunisi, Akhirnya 4 Oknum TNI Diciduk Jual Senjata/Peluru pada KKB. Ribuan amunisi baru yang diklaim milik KKB Egianus Kogoya 

Karena aktor keamanan di Papua punya tujuan utk menjadikan konflik Nduga sbg proyek keamanan dan bisnis orang kuat di " Jakarta " utk kepentingan para aktor keamanan sendiri.

Kepentingan aktor keamanan antara lain utk karir prajurit, kepentingan ekonomi, kepentingan training prajurit, kepentingan peningkatan alusista, dan lain sebagainya.

Karena itu, kalau konflik Nduga mau redah dan selesai, mari kita semua pemangku kepentingan dialog dan berbicara bersama dgn saling terbuka dan siap utk saling dikoreksi satu dgn lain dan setelah itu bersama - sama sepakat dan buat perjanjian perdamaian bersama utk tanah Papua.

Semua pihak baik TNI, Polri dan masyarakat sipil Papua, kita harus duduk bersama dan terus menerus dialog dan dialog utk menemukan kata sepakat utk menjaga dan melindungi nilai kemanusian dan hak hidup setiap warga negara di atas tanah Papua.

Kalau kita sudah sepakat, orang - orang " kuat " di Jakarta yg terus mengambil keuntungan atas konflik Papua, tidak akan dgn mudahnya bermain-main lagi dgn bisnis keamanan mereka di Papua.

Ribuan amunisi baru yang diklaim milik KKB Egianus Kogoya
Ribuan amunisi baru yang diklaim milik KKB Egianus Kogoya (facebook/marinus yung)

Tak berapa lama setelah postingan Marinus Yaung, tim gabungan TNI Polri menciduk oknum aparat yang menjual amunisi pada KKB. 

Oknum TNI Pratu DAT (Demisla Arista Tefbana) anggota Kodim 1710/Mimika, menjadi tersangka penjualan amunisi ke kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Oknum TNI Pratu DAT kini telah ditahan di Pomdam XVII/Cenderawasih, Jayapura.

Oknum TNI Pratu DAT sebelumnya ditangkap di Sorong, Papua Barat, pada 4 Agustus 2019, setelah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) selama 2 minggu.

"Pratu DAT, yang merupakan salah satu DPO, karena terindikasi keterlibatannya dalam jual beli amunisi," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto, melalui rilis, Selasa (6/08/2019).

Eko mengatakan, tindakan Oknum TNI Pratu DAT ini telah membuat citra negatif bagi institusi TNI AD, khususnya Kodam XVII/Cenderawasih.

Pratu DAF, tersangka penjual amunisi ke KKB di Kabupaten Mimika, Papua, tiba di Bandara Sentani Jayapura setelah pada 4 Agustus 2019 tertangkap di Sorong, Papua Barat (6/08/2019)

Oknum TNI Pratu DAF, tersangka penjual amunisi ke KKB di Kabupaten Mimika, Papua, tiba di Bandara Sentani Jayapura setelah pada 4 Agustus 2019 tertangkap di Sorong, Papua Barat (6/08/2019)(Dok Istimewa)

Komandan Sub Detasemen Polisi Militer (Dansubdenpom) XVII Cenderawasih, Ltt CPM Mukmin menyebut, Pratu DAT bersama dua rekannya, Pratu O dan Pratu M, terancam hukuman pemecatan, lantaran melakukan tindakan menjual amunisi kepada KKB.

“Tidak ada ampun, mereka akan ditindak secara militer dan akan dilakukan pemecatan,” kata dia.

Ketiga oknum TNI tersebut menjadi tersangka menjual ratusan amunisi kepada tiga orang yang baru saja diamankan oleh Satgas Nemangkawi di Jalan Cenderawasih Depan Diana Shooping Center, Kabupaten Mimika, saat hendak memasok amunisi kepada KKB, Juli lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved