Sudah 9 Hari Pencarian Tiga Bocah yang Hilang Misterius di Langkat, Polisi Belum Dapat Bukti Akurat
Keberadaan tiga bocah yang hilang di Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, hingga kini masih misterius.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.com, STABAT - Keberadaan tiga bocah yang hilang di Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, hingga kini masih misterius.
Pencarian ketiganya bahkan sudah memasuki hari kesembilan sejak hilang Minggu (18/10/2020) hingga kini Senin (26/10/2020).
Ratusan warga masih menyebar menyisiri setiap sudut di Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabubaten Langkat mencari korban.
Bahkan radius pencarian sudah dilebarkan dilakukan warga, TNI-Polri, relawan, paranormal hingga mengerahkan anjing khusus pelacak.
"Hingga hari kesembilan belum juga menemukan titik terang, masih misterius. Polisi belum menemukan bukti keterangan yang akurat koordinat ketiga anak tersebut terakhir terlihat," kata Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga.
Kapolres Langkat bahkan kembali terjun langsung ke lokasi.
Sejauh ini informasi yang baru mereka pegang, hanya keterangan satu warga yang sempat melihat ketiganya sedang bermain di lokasi pembuatan parit perkebunan PT LNK.
Kapolres juga menjelaskan pihaknya terus berupaya maksimal agar ketiga bocah segera ditemukan.
Polres Langkat mengerahkan 40 personel setiap hari standby melakukan pencarian di Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian.
Segala macam cara dan upaya sudah dilakukan pihak keluarga, warga maupun aparat Polisi, TNI, untuk mencari keberadaan ketiga anak tersebut.
Tidak hanya saat terang, malam hari warga dan aparatur terus melakukan upaya penemuan ketiga korban.
"Jelajah luas pencarian juga sudah dikembangkan, bahkan polisi juga sudah mempergunakan anjing pelacak dari Sabhara Polda Sumatera Utara untuk mencari korban. Kita terus berapa dan berdoa," kata Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir.
Ketiga korban identitasnya diketahui atas nama Yogi Tri Herlambang, Nizam Auvar Reza dan Alfisa Zahra.
Ketiganya merupakan tetanggaan yang masih duduk di bangku sekolah dasar di Dusun Pulka.
(Dyk/tribun-medan.com)
