Polisi di Medan Ditembak OTK

TERUNGKAP Motif Pelaku K Tembak Aiptu Robin Silaban, Ternyata Terkait Utang Piutang

Teka-teki motif penembakan personel Polsek Medan Barat, Aiptu Robin Silaban akhirnya terungkap.

Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Teka-teki motif penembakan personel Polsek Medan Barat, Aiptu Robin Silaban akhirnya terungkap.

Aiptu Robin Silaban ditembak tiga kali oleh pelaku inisial K di Jalan Gagak Hitam, Ringroad, Kecamatan Medan Sunggal, Selasa (27/10/2020).

Dua peluru menembus perut Aiptu Robin.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko menyebutkan peristiwa penembakan tersebut ternyata dilatari masalah utang piutang antara teman Aiptu Robin dengan pelaku.

"Pengakuan awal utang piutang. Jadi ini bukan antara anggota dengan pelaku. Jadi, karena polisi yang pemilik bengkel," tuturnya di Polsek Patumbak.

Ia menyebutkan bahwa pelaku penembakan berinisial K, dan telah ditangkap.

Beredar kabar bahwa sosok K merupakan mantan personel Brimob.

"Sudah ditangkap sama anggota satu orang, info awal seperti itu (mantan Brimob)," cetus Riko.

Informasi yang dihimpun Tribunmedan.com, kejadian terjadi pada Selasa (27/10/2020) sekitar Pukul 12.35 WIB, terjadi penembakan terhadap Aiptu RS bertempat di Doorsmer KD & RS Jalan Gagak Hitam, Ringroad Medan yang bersebelahan dengan Mall Manhatan.

Dimana kronologi kejadian terjadi pada pukul 12.00 WIB, dimana Aiptu Robin bersama rekannya Irwan duduk di Doorsmeer KD & RS yang merupakan milik usahanya.

Lalu sekitar pukul 12.35 WIB, tersangka Kamiso berserta kurang lebih 6 orang lainnya bersama-sama masuk ke dalam doorsmeer tersebut mencari saksi Kadeo (55) yang merupakan rekan Aiptu Robin.

Selanjutnya tersangka berinisial K warga Jalan Bhayangkara tersebut mengeluarkan double stick dan memecahkan steling dan pintu kaca Doorsmeer milik Aiptu Robin.

Setelah melakukan pengerusakan, Aiptu Robin mengeluarkan senjata api dan menembakan ke arah tersangka K, namun tidak mengenai kaki dari tersangka.

Selanjutnya tersangka mengejar Aiptu Robin ke dalam ruangan kantor Doorsmeer KD & RS dan melakukan pemukulan terhadap Aiptu Robin menggunakan doublestick sehingga senjata api milik Aiptu Robin jatuh dan di rampas oleh tersangka.

Lalu tersangka melakukan penembakan terhadap Aiptu Robin dan mengenai rusuk sebelah kanan korban.

Lalap ada saat tersangka akan melakukan tembakan selanjutnya kepada Aiptu Robin namun senjata api tersebut macet dan tidak dapat meletus.

Sehingga Kamiso beserta rekan - Rekan nya kabur menggunakan mobil dan membawa senjata api milik Aiptu Robin.

Saat ini Aiptu RS tersebut tengah dirawat di RS Bhayangkara Aiptu karena tertembus peluru di areal perut.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Medan Barat, Kompol Afdhal Junaidi menyebutkan bahwa hal tersebut nantinya akan dirilis Humas Polrestabes.

"Nanti lengkapnya dari Subbag Humas Polrestabes Medan ya," cetusnya.

Informasi yang dihimpun Tribunmedan.com, Aiptu Robin Silaban bertugas di Polsek Medan Barat.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 12.15 WIB di Jalan Gagak Hitam, tepatnya di sebelah Pool Bus.

Pelaku K melepaskan tembakan yang mengenai tubuh Aiptu R.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa anggota tersebut ditembak 3 kali.

Dari 3 tembakan tersebut, dua peluru mengenai bagian perut oknum polisi tersebut.

"Anggota kita kena tembak, ada tiga kali ditembak, 2 kena perut dan satunya enggak kena. Jadi senjatanya direbut. Kita mau ngecek ke sana, ke TKP di Ringroad," tuturnya di Polsek Patumbak seusai konfrensi pers, Selasa (27/10/2020).

Riko menyebutkan saat dirinya akan menjenguk korban anggota polisi tersebut di rumah sakit.

"Jadi sekarang buru-buru ada anggota kita kena tembak jadi ini mau ke rumah sakit mau ngecek," tuturnya.

Baca juga: Sederet Wanita yang Disebut-sebut Mengisi Hati Duda Ganteng tapi Berakhir Tanpa Kejelasan Pelaminan

Baca juga: Pembunuhan di Hotel Mahkota Kudus, ternyata Listifah Dibunuh Selingkuhan, Berawal dari Reuni SD

Keterangan Saksi Mata

Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribunmendan.com di lokasi, Faisal (40), pengemudi online yang mengaku melihat kejadian tersebut, mengatakan bahwa awalnya ia mendengar suara letusan senjata.

"Karena dengar suara tembakan, saya langsung ke sini (menunjukkan lokasi kejadian). Saya lihat ada dua pria sedang berkelahi (duel), satu orang memegang senjata api yang ada bulatannya (revolver), yang satu memegang doublestick warna chrome," ujarnya saat ditemui Tribunmedan.id di lokasi kejadian, Selasa sore.

Tidak sampai di situ, sambungnya, keduanya berkelahi namun orang lain yang berada di tempat itu tidak berani melerai keduanya.

"Karena masing-masing pegang senjata, gak ada yang berani melerainya. Korban memegang senjata dan mengarahkannya ke pelaku. Tapi pelaku memukul senjata itu dan berhasil direbut pelaku," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan pria berkacamata ini, keduanya duel di dalam tempat pencucian mobil.

"Mereka posisi berantemnya di ujung. Pelaku kemudian menembak korban ada tiga kali suara letusan. Bapak itu (korban) terjatuh. Karena saya dapat orderan saya tinggal lah," bebernya.

Pantauan di lokasi, hingga kini, polisi berpakaian sipil masih berada di dalam lokasi tempat usaha.

Di lokasi yang mirip dengan ruang tunggu dan kantin itu, terdapat garis polisi atau police line.

Pantauan Tribun Medan di lokasi, tempat usaha pencucian mobil terlihat tutup.

Di dalam lokasi yang terdapat rak kaca, terlihat kondisinya berantakan. Kaca rak terrsebut dalam keadaan pecah.

Lanjut Faisal, dirinya juga melihat pelaku lari dengan menumpangi mobil minibus berwarna hitam.

"Saya sempat lihat pelaku lari menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam. Sementara korban masih terduduk di lantai," ucapnya.

(vic/tribunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved