Tragis Tiga Jemaat Tewas Mengenaskan Dibunuh dalam Gereja, Twitter Hapus Cuitan Mahathir
Tiga jemaat gereja tewas mengenaskan dalam serangan pisau di gereja di Nice, Perancis, yang dikatakan Presiden Emmanuel Macron sebagai "serangan teror
Oktober 2020: Guru bahasa Prancis Samuel Paty dipenggal kepalanya di luar sekolah di pinggiran kota Paris
September 2020: Dua orang ditikam dan terluka parah di Paris dekat bekas kantor Charlie Hebdo, tempat militan melakukan serangan mematikan pada 2015
Oktober 2019: Operator komputer polisi yang diradikalisasi, Mickaël Harpon, ditembak mati setelah menikam hingga tewas tiga petugas dan seorang pekerja sipil di markas polisi Paris
Juli 2016: Dua penyerang membunuh seorang pastor, Jacques Hamel, dan secara serius melukai sandera lainnya setelah menyerbu sebuah gereja di pinggiran Rouen di Prancis utara
Juli 2016: Seorang pria bersenjata mengendarai truk besar ke kerumunan yang merayakan Hari Bastille di Nice, menewaskan 86 orang dalam serangan yang diklaim oleh kelompok Negara Islam (IS)
November 2015: Pria bersenjata dan pelaku bom bunuh diri melancarkan berbagai serangan terkoordinasi di gedung konser Bataclan, stadion utama, restoran, dan bar di Paris, menyebabkan 130 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Januari 2015: Dua pria militan Islamis memaksa masuk ke kantor Charlie Hebdo dan menembak mati 12 orang
Twitter Hapus Cuitan Mahathir
Twitter menyembunyikan satu dari 13 cuitan mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad terkait pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron karena dianggap twitter "mempromosikan terorisme".
13 Cuitan Mahathir ini menanggapi pernyataan Macron terkait pembunuhan guru Samuel Paty, yang juga diunggahnya dalam blognya.
Banyak pengguna Twitter mengkritik cuitan 12 yang mengatakan "Muslim ada hak untuk marah dan membunuh berjuta rakyat Perancis atas pembantaian di masa lalu."
Sebelumnya Mahathir menyuarakan dukungannya kepada umat Islam untuk memboikot produk-produk Perancis.

Mahathir menyebut Macron "sangat primitif" karena menyalahkan Islam dan Muslim atas pemenggalan kepala guru Samuel Paty, dengan menyatakan bahwa pembunuhan itu tidak sejalan dengan ajaran Islam.
"Terlepas dari agama yang dianut, orang yang marah membunuh. Perancis dalam perjalanan sejarahnya telah membunuh jutaan orang. Banyak yang Muslim."
"Boikot tidak dapat mengompensasi kesalahan yang dilakukan Perancis selama ini," tulisnya dalam unggahan di blog pada Kamis (29/10/2020).