Libur Nasional Tidak Berdampak Besar Bagi Pendapatan Pedagang Medan Zoo
Selama 15 tahun berdagang di Medan Zoo, baru di masa pandemi Covid-19 ini pedagang sekitar benar-benar merasa terpuruk.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Minimnya pengunjung yang berlibur ke Kebun Binatang Medan Zoo, yang terletak di Jalan Bunga Rampe IV Simalingkar B berimbas pula terhadap pendapatan pedagang sekitar.
Seorang pedagang, Nesti Sembiring mengatakan, selama 15 tahun berdagang di Medan Zoo, baru di masa pandemi Covid-19 ini pedagang sekitar benar-benar merasa terpuruk.
Dikatakan Nesti, selama beberapa hari libur nasional, pendapatan mereka tidak berdampak besar, sebab jauh berkurang jika dibandingkan dengan hari libur nasional sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Sudah 15 tahun berdagang di sini, tapi yang paling terasa dampaknya ya selama pandemi ini. Pembeli pun berkurang drastis, otomatis pendapatan kami pedagang juga berpengaruh," katanya, Minggu (1/10/2020).
Dikatakannya, semenjak dibuka bulan Juli 2020 lalu, pengunjung Medan Zoo tidak pernah sebanyak sebelum adanya pandemi, sehingga meski saat ini libur nasional tidak sedikit pedagang yang memilih menutup warungnya.
Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak Menuju Lokasi Wisata Medan Zoo
"Sekarang hari biasa, paling banyak dapat Rp 100 ribu, selama libur nasional ini termasuk sepi juga kalau dibandingkan sama libur nasional sebelum pandemi. Sekarang kalau hari Sabtu atau Minggu bisalah dapat Rp 200 ribu," katanya.
Dikatakannya selama pandemi para pedagang juga telah diminta untuk menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, dan mengatur jarak antar pembeli. Nesti berharap pengunjung Medan Zoo dapat normal kembali.
Sementara itu, Dokter Hewan Medan Zoo, Drh. Yona Dumaica Natasya mengatakan agar selama pandemi hewan tetap sehat, pihaknya rutin melakukan pembersihan kandang dan untuk interaksi dengan hewan seperti gajah yang biasanya bisa ditunggangi kini hanya diperbolehkan berfoto saja.
"Kondisi Alhamdulillah terbilang masih aman, kita memang ada peningkatan untuk disinfeksi kandang, pembersihan disinfektan dan pembersihan rutin setiap hari. Lalu beberapa satwa juga kita beri penambahan vitamin yang biasa seminggu sekali jadi dua kali seminggu. Dan kita tetap menjaga pola makannya," katanya.
Selain itu ia mengatakan selama pandemi, tidak ada hewan yang sakit. Bahkan hewan yang sakit ditemui saat Medan Zoo dibuka kembali bulan Juli lalu karena diberi makan sembarangan oleh pengunjung.
"Selama pandemi nggak ada yang mati, kalau sakit ada yang pertama kita buka kemarin, mungkin ada pengunjung yang ngasih makan atau apa ya sempat diare juga. Kalau sekarang sudah tidak masalah," katanya.
Baca juga: Satgas Covid-19 Sumut Patroli Protokol Kesehatan di Medan Zoo
Ia mengatakan memang tidak jarang hewan terkena diare karena diberi makan oleh pengunjung, meski di setiap kandang sudah dicantumkan larangan pemberian makanan.
"Terus terang selama kita tutup kita lebih amannya, kadang pengunjung kan mungkin karena rasa ingin tahu berlebih. Penasaran mau nggak makan jajanan gitu. Ada sih kita menemukan beberapa kasus seperti itu terutama primata, karena kan mereka seperti manusia dikasih makanan apa itu mereka mau aja gitu tapi kan tidak semua makanan itu bisa mereka terima," katanya.
Untuk kontrol kesehatan hewan, katanya dilaporkan setiap harinya oleh para perawat hewan.
"Kontrol kesehatan itu setiap hari, kita memang selalu memperhatikan tingkah laku satwa jadi setiap perawat biasanya memberi laporan ke saya dan saya juga tetap keliling ke kandang masing-masing, kita melihat seperti apa ya makannya, tingkah lakunya sehari-hari, kita juga mengecek seperti apa kotorannya atau sisa makanannya seperti itu yang untuk rutin, kalau yang tahunan juga ada pemeriksaan darah dan lainnya," pungkasnya.(cr21/tribun-medan.com)