UPDATE Penembakan Polisi di Medan - Sosok Perempuan yang Beri Perintah yang Disapa Bunda
Pihak kepolisian mengungkap fakta baru kasus penembakan polisi di Doorsmer KD & RS di Jalan Gagak Hitam Sunggal
Lalu pada 27 Oktober 2020 sekitar pukul 08.00 WIB, tersangka Kamiso mengirim pesan WhatsApp kepada Kadeo. Adapun isi pesan itu adalah:
TRIBUN-MEDAN.com - Pihak kepolisian mengungkap fakta baru kasus penembakan polisi di Doorsmer KD & RS di Jalan Gagak Hitam Sunggal, Ringroad, yang sempat menggegerkan warga pada 27 Oktober 2020 lalu.

Dua orang terkait kasus ini telah ditangkap, sedangkan sejumlah orang lainnya masih dalam buruan aparat.
Satu di antara pelaku, adalah Kamiso (45) warga Komplek Lapangan Sampali, Kecamatan Percutseituan.
Suami Melabrak Pria Selingkuhan Istrinya dan Sontak Viral di Medsos, Paksa Cium Kaki lalu Tendang
Tamu Undangan Pernikahan Mendadak Heboh, Pengantin Pria Putar Video Perselingkuhan Mempelai Wanita
Punya Kekuatan Militer Hebat di Dunia, Inilah Perbandingan dan Statistik Militer China dengan India
Ibnu Jamil Blakblakan Beber Kisah Cinta dengan Ririn Ekawati: Jijik Banget Lihat Gue
Rumah Kos Khusus Cowok di Lingkup Kampus Milik Kapolsek Digerebek, Ada Perempuan Berdaster
Getirnya Jagain Jodoh Orang, Curhatan Pria Ditinggal Kekasih Ini Sontak Viral, Posting Chat Terakhir
Ia merupakan orang yang menembak personel Polsek Medan Barat, Aiptu Robin Silaban.

Diperintah Seorang Wanita
Terungkap juga ada wanita bernama Nina Wati atau yang dikenal dengan saapaan Bunda itu, memberi perintah pada tersangka Kamiso untuk menembak polisi.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko mengungkap pelaku Kamiso ternyata berniat menembak kepala Aiptu Robin Silaban di Doorsmer KD & RS di Jalan Gagak Hitam Sunggal, Ringroad pada 27 Oktober 2020.
Elly Sugigi Pamer Potret Pernikahan dengan Aher, Perut Buncitnya Jadi Perbincangan
Nikita Willy Mendadak Pulang dan Curhat pada Ibunya padahal Baru 2 Minggu Nikah, Respons Ibu Menohok
Remaja Pria Injak Makam Pahlawan dan Nyaris Cabut Nisan, Viral dan Banyak Kecaman Muncul
Fakta Lika-liku Kisah Cinta Ririn Ekawati, Suami Meninggal hingga yang Terbaru dengan Ibnu Jamil
Daftar 5 Artis dengan Bayaran Termahal di Indonesia, Ada Sule hingga Ayu Ting Ting, Siapa Pertama?
Bunga Citra Lestari Unggah Potret Ziarah ke Makam Ashraf Sinclair, Mata Sembabnya Curi Perhatian
Namun, senjata api itu macet sehingga tak meledak di kepala Aiptu Robin.
Riko membeberkan bahwa kronologi kejadian awalnya terjadi pada 26 Oktober 2020.
Tersangka Kamiso diperintahkan oleh Bunda, untuk mencari dua orang laki-laki bernama Irvan dan Kadeo.
"Kronologi keterangan saksi-saksi dan tersangka, dari pemeriksaan awal yang kita dapatkan pada 26 Oktober 2020, saudara Kamiso warga Percutseituan ini mendapat perintah dari saudari Nina Wati, untuk menjemput atau mengambil saudara Ladeo dan saudara Irvan," kata Riko saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Selasa (3/11/2020).

Lalu pada 27 Oktober 2020 sekitar pukul 08.00 WIB, tersangka Kamiso mengirim pesan WhatsApp kepada Kadeo.
Amerika Serikat Siapkan Ratusan Triliun dan Tingkatkan Penjualan Senjata demi Lawan Rusia dan China
Belum Kelar Konflik Laut China Selatan dan Covid-19, China Mengincar Antartika Bagian Selatan
Tak Mau Diekspose, Ternyata Rumah Mewah Haji Bolot Tandingi Rumah Raffi Ahmad dan Muzdalifah
Sule Dulunya Melarat tapi Kini Jadi Komedian Tajir, Ini Penampakan Warisannya pada Putri Delina
Ahli Epidemiologi Perkirakan Lonjakan Covid-19 Puncaknya pada Desember 2020 Sentuh 1 Juta Kasus
Gadis Cantik dan Kaya Ini Rela Bayar Pria 18-28 Tahun Sebesar Rp 55 Juta untuk Mau Jadi Pacarnya
Adapun isi pesan itu adalah:
“Kadeo kamu dimana, ada urusan apa kamu dengan Bunda (Nina Wati), jangan kamu ganggu bunda".
Kadeo membalas pesan itu dengan mengatakan, “Itu bukan urusan anda”.
Kamiso pun akhirnya mengajak Kadeo untuk ketemuan.
"Kapan kita ketemu biar bicara,” demikian pesan Kamiso, dan dijawab oleh Kadeo, “Bukan saatnya”.
Tersangka Kamiso lalu menanyakan keberadaan Kadeo.
Kemudian Kadeo menjawab, "Di Sunggal, sinilah kalau berani".
"Kemudian pada tanggal 27 Oktober 2020 siang hari, saudara Kamiso beserta 5 orang lainnya yang sekarang masih DPO mendatangi bengkel saudara Kadeo di Jalan Ringroad Gagak Hitam," tutur Riko.

Riko lalu membeberkan peran Kamiso dari hasil rekonstruksi.
Saat itu tersangka turun dari mobil dan langsung melakukan perusakan di bengkel tersebut.
Kamiso memecahkan kaca-kaca dan sejumlah peralatan bengkel.
"Kemudian anggota kami yang kebetulan ada di situ yaitu saudara Robin, mengingatkan yang bersangkutan. Namun, yang bersangkutan tetap melakukan aksinya," kata Riko.
Selebgram Kaya dan Cantik Ini Dijauhi Para Lelaki, Sampai Rela Bayar Calon Pacar Rp 55 Juta
Tahukah Kamu Makhluk Berkaki Delapan Ini Ada Ribuan dan Hidup di Wajah Kita
Penyebab Majalah Charlie Hebdo Tetap Makmur, Sekularisme Lebih Unggul ketimbang Agama di Perancis
Deretan Selebriti Indonesia dengan Bayaran Tertinggi, Ada yang Dibayar Rp 250 Juta per Episode
Nestapa Ade Londok lantaran Uangnya Dibawa Lari Sang Manajer, Ibanya lagi Ibu Gagal Umroh
Indra Priawan Ternyata Pernah Ngambek setelah Menikah, Gara-gara Pancake Buatan Nikita Willy
Kata Riko, saat itu Aiptu Robin sudah memberikan tembakan peringatan ke bawah, dan peluru menyerempet kaki pelaku.
"Namun yang bersangkutan berpura-pura mengajak berbicara secara baik-baik dengan anggota kita."
"Kemudian setelah dekat dia memukul menggunakan double stick, memukul tangan anggota kita menggunakan benda tersebut lalu senjata jatuh," jelasnya.
Kamiso bergerak cepat merebut senjata tersebut, lalu menembak Aiptu Robin Silaban.
"Ditembak kemudian mengenai rusuk samping kiri dan mengenai paru-paru."
"Sampai sekarang anggota kita masih kritis," ucap Riko.
Setelah menembak korban di bagian rusuk bagian kiri korban, pelaku masih mengincar kepala korban.
Namun, senjata api tersebut macet sehingga tidak meledak di kepala Aiptu Robinson.
"Jadi tidak sampai di situ, aksi tersangka Kamiso dibantu oleh 3 orang rekannya."
"Sudah kondisi (Aiptu Robin) tertembak, saudara Kamiso ini punya niat untuk menghabisi anggota kita, dengan menembak diarahkan ke kepala."
Namun, faktanya senjatanya macet atau pelurunya tidak meledak."
"Ini menurut keterangan saksi-saksi yang ada di TKP," ungkap Kapolrestabes Medan.
(Tribun Medan/Victory Arrival Hutauruk)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kamiso Berniat Tembak Kepala Polisi, Tetapi Senjata Macet, Terungkap Sosok Wanita Pemberi Perintah