Indonesia Masuk Jurang Resesi, Gubernur Edy Rahmayadi Khawatir Lonjakan Pengangguran di Sumut
Artinya, Indonesia saat ini masuk dalam jurang resesi, di mana perekonomian sangat terdampak akibat wabah pandemi Covid-19.
Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 mengalami penurunan drastis, bahkan minus hingga 3,49 persen.
Artinya, Indonesia saat ini masuk dalam jurang resesi, di mana perekonomian sangat terdampak akibat wabah pandemi Covid-19.
Akibat resesi ini, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kuatir akan terjadinya lonjakan pengangguran.
Namun, dirinya mengaku memiliki strategi lain dalam mengatasi resesi ini.
Di mana, pihaknya tengah menggenjot produksi hasil dari pertanian dan peternakan yang ada.
Perihal ini dibuktikannya, setelah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, meresmikan Food Estate, di Humbang Hasundutan, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, dengan mengandalkan pertanian dan peternakan, bisa menghasilkan upah dan tentunya dapat menaikkan perekonomian di Sumut.
"Pengangguran itu dari perusahaan, kalau kembali kepada pertanian yang bersangkutan dengan pangan, dan dapat mengandalkannya tentunya bisa mencukupi untuk mendapatkan upah. Kita fokus kepada pangan untuk saat masa pandemi ini," kata dia, ditemui usai mengikuti pengajian Maulid Nabi Muhammad, di Masjid Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (6/11/2020).
Hasil survei BPS juga menunjukkan jumlah pengangguran pada Agustus 2020 meningkat 2,67 juta menjadi 9,77 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, persentase pekerja formal juga menurun 4,59 persen menjadi 39,53 persen dari total 128,45 juta pekerja.
Survei juga menunjukkan 14,28 persen dari total penduduk usia kerja sebanyak 203,97 juta orang terdampak pandemi Covid-19.
Antara lain 2,56 juta orang menjadi pengangguran dan 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.
Edy mengatakan, untuk masalah resesi ini, semua negara pasti mengalami, bukan hanya Indonesia karena dampak pandemi Covid-19.
Untuk itu, perlu adanya dukungan dari seluruh belah pihak, agar dapat menaikkan perekonomian.
"Kondisi ekonomi akibat Covid-19 kita harus sama-sama. Makanya saya kembali kepada kepentingan produk-produk dalam negeri, dalam mengatasi resesi," ujarnya.
Edy berharap, saat ini seluruh masyarakat dapat mengandalkan produk-produk dalam negeri, ketimbang dari luar, agar dapat menggenjot perekonomian.
"Sayur mayur, pertanian, cabai merah dll," ujarnya.
(Wen/Tribun-Medan.com)