Amerika Serikat Kerahkan Pembom Supersonik Jarak Jauh B-1B ke Wilayah Dekat Korea Utara

Militer AS bermaksud melakukan unjuk kekuatan dengan mengerahkan jet pembom untuk meredam potensi provokasi.

Editor: AbdiTumanggor
facebook
Fpesawat tempur paling canggih dan paling dirahasiakan Amerika. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Di tengah ketegangan dalam menanti hasil akhir pemilu, Amerika Serikat telah mengerahkan pembom tempur B-1B ke pangkalan Misawa di dekat Korea Utara.

Militer AS bermaksud melakukan unjuk kekuatan dengan mengerahkan jet pembom untuk meredam potensi provokasi.

Laporan Express.co.uk, Rabu (4/11/2020), militer AS mengirim pesawat pembom B-1B kembali ke Laut Timur menjelang 3 November.

Pembom B-1B adalah pembom konvensional supersonik jarak jauh.

Pesawat pembom tersebut telah digunakan Angkatan Udara Amerika Serikat sejak 1985.

Operasi tersebut bertujuan untuk mencegah kemungkinan Korea Utara memanfaatkan gangguan yang disebabkan oleh pemilihan AS.

Lancer B-1B
Lancer B-1B (military.com)

Pembom B-1B terlihat mendarat di pangkalan Misawa, Jepang, yang berada di seberang pangkalan Sinpo Korea Utara.

B-1B itu didampingi oleh Boeing EA-18G Growler, sebuah pesawat perang listrik.

Langkah militer AS tersebut ditafsirkan sebagai unjuk kekuatan untuk meredam provokasi dari Korea Utara.

Itu terjadi setelah Korea Utara menunjukkan kemampuan rudal baru selama parade militernya pada 10 Oktober.

Rudal baru itu mengejutkan, karena jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, dan termasuk rudal balistik peluncur kapal selam berbahan bakar padat (SLBM) baru.

Korea Utara biasanya mengeluarkan sejumlah hinaan menjelang pemilihan umum AS.

Akhirnya Korea Utara Pamer Rudal Balistik Terbesar
Korea Utara Pamer Rudal Balistik Terbesar (Yonhap)

Sebelumnya Korea Utara telah menghina kepala negara, memanggil anggota parlemen individu dan menyarankan pemilih AS untuk mendukung kandidat tertentu.

Menjelang pemilu 2016 lalu, media pemerintah Korea Utara memuji Donald Trump, menggambarkannya sebagai "politisi yang bijaksana" dan "kandidat yang berpandangan jauh ke depan".

Sebaliknya, editorial di DPRK Today menyebut kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton sebagai "membosankan".

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved